Mbak Gundhul Resto: Sensasi Ikan Asap Ala Jerman Tanpa MSG di Jogja, Wajib Coba!

19 Oktober 2025 08:00 19 Okt 2025 08:00

Thumbnail Mbak Gundhul Resto: Sensasi Ikan Asap Ala Jerman Tanpa MSG di Jogja, Wajib Coba!
Momen berharga di Mbak Gundhul Resto. Nikmati masakan tradisional Jawa favorit keluarga, seperti Ikan Asap metode Jerman, Sayur Asam, atau Capjaek Jawa, yang semua bebas MSG dan dimasak dengan minyak kelapa asli. (Foto: Iyenk for Ketik.com)

KETIK, YOGYAKARTA – Di tengah keramaian dunia kuliner Yogyakarta, muncul sebuah restoran yang menghadirkan pengalaman baru dalam menikmati hidangan tradisional. Mbak Gundhul Tradisional Food, yang terletak strategis di Jalan Tirtodipuran 56, Kota Yogyakarta, mengusung filosofi kesehatan yang dibawa langsung dari Eropa oleh pendirinya, Sardiyani “Iyenk”.

Iyenk menjelaskan, konsep Mbak Gundhul lahir dari kecintaannya menjelajahi kuliner saat bepergian di Eropa dan Asia. Pengalaman kerjanya di rumah sakit dan panti jompo di München, Jerman, juga memberinya kesempatan belajar lebih dalam tentang gizi di Shen Men Institut, yang kemudian menjadi dasar filosofi restoran ini.

“Dari kecintaan saya mencicipi makanan, saya sadar bahwa kunci kesehatan adalah memperhatikan apa yang kita makan,” jelas Iyenk ketika dihubungi Ketik.com, Minggu 19 Oktober 2025.

Berbekal prinsip “Menjaga lebih baik daripada mengobati”, ia menghidupkan kembali resep warisan keluarga almarhumah ibunya, Sri Wardoyo.

"Pengalaman di München mengajarkan saya pentingnya kualitas. Kami ingin menyajikan masakan favorit keluarga yang benar-benar aman dan nyaman," tambah Iyenk yang saat ini tengah berada di Jerman.

Komitmen ini diwujudkan melalui standar yang ketat: seluruh hidangan diolah tanpa MSG dan dimasak menggunakan minyak kelapa asli (coconut oil).

Ikan Asap: Cita Rasa Bayern, Ikan Pantai Selatan

Menu andalan Mbak Gundhul menunjukkan perpaduan unik antara dua dunia kuliner. Ikan Asap Segar diolah menggunakan teknik pengasapan ala Jerman dengan lemari asap kayu, yang dipelajari Iyenk saat berada di Bayern.

Foto Mbak Gundhul Resto menyajikan Ikan Asap yang diolah dengan teknik Eropa, dikombinasikan sempurna dengan resep warisan almh ibu Sri Wardoyo. (Foto: Iyenk for Ketik.com)Mbak Gundhul Resto menyajikan Ikan Asap yang diolah dengan teknik Eropa, dikombinasikan sempurna dengan resep warisan almh ibu Sri Wardoyo. (Foto: Iyenk for Ketik.com)

Alih-alih menggunakan pengawet, proses pengasapan alami dengan briket tempurung kelapa dan ranting pohon buah membuat ikan lebih tahan lama sekaligus menghasilkan aroma khas. Ikan yang digunakan dipilih langsung dari nelayan lokal Pantai Selatan, menjamin kesegaran sekaligus mendukung rantai pasokan yang berkelanjutan.

"Selain bisa langsung disantap, ikan asap ini bisa diolah menjadi mangut, garang asem, saus tomat, sambal, dan lainnya," jelas Iyenk.

Pilar Ketahanan Pangan dan Panggung Literasi

Filosofi kesehatan Mbak Gundhul meluas hingga merangkul prinsip "rantai kehidupan". Residu dapur dan sampah restoran diolah menjadi pakan ayam di rumah, menciptakan sistem zero waste yang efisien.

Selain fokus kuliner, Mbak Gundhul Resto mengambil peran ganda sebagai basecamp Komunitas Perempuan Bertutur (KPB) Indonesia. Komunitas yang aktif menulis fiksi mini dan telah meluncurkan Antologi kelima ini, kini memiliki rumah untuk berkreasi dan berbagi cerita di sini. 

Hal ini menjadikan Mbak Gundhul tempat unik bagi wisatawan dan komunitas yang mencari asupan bergizi, baik untuk tubuh maupun jiwa.

Warisan Kuliner di Tengah Destinasi Wisata

Mbak Gundhul Resto buka mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB, melayani pengunjung lokal maupun tamu wisata, terutama yang menginap di hotel kawasan Tirtodipuran dan Prawirotaman.

Ia menyampaikan bahwa pada tanggal 25-26 Oktober 2025, rencananya akan digelar acara Tirtodipuran Street Festival.

"Camcao Mbak Gundhul tentu saja akan kami keluarkan. Karena dari situlah awal mulanya, kami usaha kuliner hingga saat ini," ungkap Iyenk.

Wanita asli Yogyakarta itu menambahkan, restoran ini juga sangat ramah bagi vegan dan vegetarian, dengan menu andalan seperti Sayur Asam dan Capjaek Jawa.

"Saya membuka kuliner spesial masakan khas Jawa sayuran hijau karena ingin mempopulerkan hidangan Jawa secara internasional," tutup Iyenk, menekankan bahwa kualitas selalu diutamakan demi kenyamanan dan keamanan setiap pengunjung. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mbak Gundhul Tradisional Food Kuliner Yogyakarta Filosofi Kesehatan Menu Tradisional Ikan Asap ketahanan pangan zero waste Komunitas Perempuan Bertutur Wisata Kuliner