KETIK, MALANG – Aksi sekolah, instansi, hingga kelompok masyarakat di Kota Malang untuk melestarikan lingkungan hidup, berbuah manis. Pemkot Malang bersama Pemprov Jatim dan Kementerian LH memberikan penghargaan lingkungan hidup atas jasa dan komitmen dalam menjaga ekosistem wilayah.
Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatogoran menjelaskan apresiasi diberikan kepada sekitar 50 peserta dari berbagai latar belakang. Mulai dari naungan Departemen Pendidikan, Departemen Agama (Madrasah dan Pesantren), hingga kelompok filantropi dan tingkat RW.
"Penilaiannya kalau lingkungan RW atau sekolah/madrasah, dilihat kebersihan, pengelolaan sampah. Dilihat tempat sampahnya, dan pengelolaan lingkungan hidup. Jadi mulai dari penanaman, apakah itu tanaman buah, tanaman pelindung, supaya di lokasi masing-masing dilaksanakan," ujarnya, Rabu 17 Desember 2025.
Penghargaan yang diserahkan mencakup tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Terdapat 6 penerima untuk tingkat nasional, dan 3 di tingkat provinsi. Apresiasi juga diberikan berupa uang pembinaan dari Rp500.000, Rp1,5 juta, hingga Rp15 juta.
"Tim penilainya dilaksanakan oleh akademisi yang diwakili oleh ITN dan UB. Terus ada dari pemerhati lingkungan hidup, dari provinsi, dan dari kader lingkungan di Kota Malang. Ditambah DDLH, DPUPDPKP, dan Dinkes Kota Malang," lanjutnya.
Raymond mencatat masih ada beberapa sekolah yang belum berhasil meraih penghargaan karena kendala teknis pengelolaan sampah. Untuk itu DLH Kota Malang ikut membantu pemberian tempat sampah dan composting.
"Jadi masih ditemukan sampah di selokan sekolah, terus ada di tempat-tempat bermain, dan tidak ada tempat penampungan sampah untuk mengumpulkan sampah tersebut," sebut Raymond.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan pemberian penghargaan tersebut untuk memberikan semangat kepada pejuang lingkungan hidup. Menurutnya, mereka memiliki kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan.
"Hal ini menjadi sangat penting karena dengan kesadaran lingkungan hidup ini akan membuat wilayah mereka menjadi nyaman. Kemudian juga sesuai dengan dasa bhakti saya, jadi Ngalam Seger dan Ngalam Rijik," ujar Wahyu.
Melalui upaya tersebut, Wahyu hanya mengharapkan masyarakat memiki lingkungan yang nyaman untuk ditinggali. Ia juga mengajak masyarakat agar berjuang untuk menyelamatkan dan memelihara lingkungan bersama.
"Jadi kita hari ini bersyukur bahwa ini akan memberikan satu apresiasi dan rasa syukur kepada mereka-mereka yang sudah berjuang untuk bisa menyelamatkan lingkungan ataupun memelihara lingkungan hidup di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.(*)
