KETIK, JAKARTA – Berbicara soal perayaan akhir tahun di Prancis, lupakan ngopi cantik atau bersantai sambil menyeruput champagne. Ada satu menu wajib yang hampir selalu nongol, yakni tiram (huîtres)!
Hidangan laut ini bukan cuma pelengkap, tapi udah jadi superstar di meja makan Natal (Réveillon) sampai Tahun Baru.
Bahkan, konon katanya, setengah dari total tiram yang dimakan orang Prancis dalam setahun, dihabiskan antara Malam Natal sampai Tahun Baru! Tradisi ini menunjukkan betapa istimewanya tiram atau oyster di momen liburan.
Tradisi ini ternyata punya akar yang kuat. Ada dua alasan utama kenapa tiram menjadi primadona liburan dan terutama dinikmati saat musim dingin.
Pada zama dulu, sebelum ada kulkas, tiram paling aman dimakan saat cuaca dingin, seperti di bulan-bulan yang ada huruf 'R'-nya (September sampai April). Suhu dingin membuat tiram lebih awet dan kecil risikonya menyebabkan penyakit.
Meskipun sekarang tiram bisa dinikmati kapan saja, budaya memakan mereka saat musim dingin tidak pernah lekang oleh waktu.
Selanjutnya, tiram adalah makanan bangsawan yang melambangkan kemewahan. Tiram sudah dianggap mewah sejak dulu.
Bayangkan saja, Raja Louis XIV sampai meminta enam lusin tiram setiap hari ke Istana Versailles! Napoleon juga konon suka nyeruput tiram sebelum perang yang dipercaya sebagai pembawa hoki.
Bahkan, filosof Prancis seperti Diderot dan Voltaire kabarnya makan tiram untuk mencari inspirasi. Gara-gara sejarah legend ini, tiram jadi simbol perayaan dan wajib ada saat momen penting.
Di Prancis, tiram disajikan di atas es batu, fresh tanpa dimasak agar rasa lautnya tetap nendang. Biasanya tiram ditemani perasan lemon atau saus mignonette yang asam segar. Untuk minumannya? Tentu saja pasangan klasiknya adalah champagne dingin!
