KETIK, SIDOARJO – Pagi yang penuh teka-teki. Pendapa Delta Wibawa yang awalnya riuh mendadak hening. Puluhan pejabat Pemkab Sidoarjo menunggu-nunggu. Pelantikan pimpinan perangkat daerah akan dilakukan. Mereka segera duduk di mana, di posisi baru. Rata-rata belum tahu.
Surat berkop Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Sidoarjo itu beredar pada Selasa (16 September 2025). Tidak ada penyebutan nama pejabat dan jabatannya. Yang ada hanyalah perihal pelantikan dan pengambilan sumpah/janji pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Beragam spekulasi beredar hingga Selasa tengah malam sampai Rabu dini hari. Hoaks berseliweran. Drama diembuskan. Tak seperti mutasi-mutasi pejabat sebelumnya. Kepastian perpindahan posisi maupun pengangkatan pejabat Pemkab Sidoarjo kali ini cuma diketahui kalangan terbatas. Tidak terdengar bocoran kasar.
”Kerahasiaan nama-nama pejabat yang digodok Tim Penilai Kinerja saat seleksi memang dijaga,” ungkap pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Menurut dia, kerahasiaan tersebut perlu benar-benar dijaga agar tidak ada yang menyalangunakan data. Misalnya, melakukan jual-beli jabatan. Atau, mengklaim berhasil melobi salah satu posisi demi mendapatkan imbalan. Minimal tak ada yang membocorkan data rahasia itu untuk tujuan tertentu.
Rabu pagi (17 September 2025), tibalah saat pelantikan itu. Jadwalnya pukul 09.00 seperti dalam surat yang ditandatangani Kepala BKD Budi Basuki ST MT. Belakangan diketahui, Budi Basuki sendiri juga terkena mutasi.
Begitu acara dimulai, Bupati Sidoarjo Subandi didampingi Sekda Fenny Apridawati, dan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono. Yang tidak kalah penting, Plt Kepala Regional Kantor Badan Kepegawaian Negara II di Surabaya Basuki Ari Wicaksono hadir langsung menyaksikan prosesi pelantikan pejabat ini.
Mereka duduk berjajar di kursi depan. Kemudian, pembawa acara membacakan satu per satu nama pejabat yang dimutasi atau diangkat sesuai dalam SK Bupati Sidoarjo Subandi. Total ada 61 pejabat yang dilantik oleh Bupati Subandi
Mereka juga disumpah. Di bawah Kitab Suci Al-Quran atau sesuai agama dan kepercayaan. Suasana hening. Semua pejabat mengikuti pengambilan sumpah dan pelantikan. Prosesi berjalan lancar. Khidmat.
Penyerahan SK dari Bupati Sidoarjo Subandi kepada Kepala Bappeda Sidoarjo yang baru M. Ainur Rahman. (Foto: (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Setelah itu, Bupati Subandi menyampaikan pidatonya. Dalam sambutannya, Bupati Subandi mengucapkan selamat kepada seluruh pejabat yang dilantik. Mereka mengemban amanah baru. Para pimpinan perangkat daerah diingkatkan bahwa jabatan yang diemban bukan hanya sekadar kepercayaan dari pemerintah, melainkan juga amanah dari masyarakat. Bahkan, amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bupati Subandi menegaskan, mutasi, rotasi, maupun promosi merupakan hal yang wajar dan mutlak dalam rangka pengembangan karier pegawai, sebagai bagian dari manajemen talenta. Selain itu, menerapkan sistem I-MUT (Integrated Mutasi). Yaitu, sistem dan aplikasi terintegrasi yang dikembangkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mempermudah dan mendigitalisasi proses mutasi (perpindahan) Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) ke instansi lain, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Tujuannya jelas. Menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Hal itu selaras dengan sistem dan ketentuan perundang-undangan. Khususnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.
”Penempatan jabatan harus dilakukan secara adil, objektif, profesional. Dengan dasar kompetensi, integritas, dan kinerja, tanpa membedakan latar belakang apa pun,” tegas Bupati Subandi.
Ada tiga pesan penting yang disampaikan. Pertama, pejabat harus menjaga integritas. Jadilah pejabat yang jujur, bersih, dan antikorupsi Integritas adalah fondasi utama seorang abdi negara.
Kedua, bekerjalah dengan hati. Layani masyarakat dengan tulus, ramah, dan profesional. Tempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Ketiga, bangun kerja sama yang solid. Rangkullah seluruh jajaran, perkuat sinergi antar-OPD, serta ciptakan kerja kolektif yang searah dengan visi dan misi pembangunan daerah.
”Saya minta BKD selalu berkoordinasi dengan baik. Apalagi di Sidoarjo ada kantor BKN. Maka, pembinaan ASN harus sesuai sistem yang ada,” tegas Bupati Subandi.
Para pejabat Pemkab Sidoarjo bersiap mengikuti pengambilan sumpah dan pelantikan. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Beberapa pejabat eselon II yang dilantik pada Rabu pagi (17 September 2025).
Budi Basuki dilantik menjadi Kepala Dishub Sidoarjo (sebelumnya kepala BKD). M. Ainur Rahman menjadi kepala Bappeda Sidoarjo (sebelumnya asisten pemerintahan dan kesra). Ridho Prasetyo sebagai kepala DPMPTSP Sidoarjo bertukar posisi dengan Rudi Setiawan yang pindah ke kepala Dinas Perpustakaan.
Misbachul Munir (kepala dinas sosial) menggantikan Budi Basuki sebagai kepala BKD. Benny Airlangga menjadi asisten administrasi umum dari sebelumnya kepala dinas perhubungan. Selain itu, Noer Rochmawati kini menjabat kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo dari sebelumnya dinas kominfo.
Adapun nama-nama lain yang kini menduduki posisi baru di antaranya sebagai berikut.
- Wahyu Herizon, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (sebelumnya Kabid di Dinas Perhubungan).
- Kusdiyanto, Kabag Protokol & Komunikasi Pimpinan (sebelumnya Kabid di BKD
- Zainul Arifin Umar, Kabag Kerja Sama Setda (sebelumnya sekretaris BKD)
- M. Martha Kusuma, sekretaris inspektorat (sebelumnya sekretaris dinas pertanian)
- Eri Sudewo, sekretaris Diskominfo (sebelumnya Kabid Diskominfo)
- Arif Mulyono, sekretaris BKD (sebelumnya Kabag Organisasi)
- Komang Rai Warmawan, Kabag Hukum (sebelumnya jaksa) (*)