Museum Pendidikan Surabaya: Menyambut Generasi Muda Lewat Sejarah dan Edukasi

11 Oktober 2025 13:30 11 Okt 2025 13:30

Thumbnail Museum Pendidikan Surabaya: Menyambut Generasi Muda Lewat Sejarah dan Edukasi
Museum Pendidikan Surabaya yang berada di Jl. Genteng Kali No.10, Genteng, Kec. Genteng, Surabaya. (Foto: Adiybah Fawziyyah/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Museum Pendidikan yang terletak di Jl. Genteng Kali No.10, Kec. Genteng, Surabaya, terus menarik minat pengunjung, terutama kalangan pelajar.

Menurut salah satu staf museum, Nanda Azkia Adzhani Abid, jumlah pengunjung harian saat ini masih tergolong sepi.

“Kalau untuk bulan September dan Oktober masih agak sepi. Sehari mungkin di bawah 50 pengunjung,” ujarnya saat ditemui pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Ia menambahkan, kunjungan biasanya meningkat hingga 200–300 orang per hari pada pertengahan Oktober hingga Desember. 

Sebagian besar pengunjung adalah siswa dari berbagai jenjang, mulai dari SD hingga SMA, yang datang baik secara rombongan maupun kelompok untuk menyelesaikan tugas sekolah. 

Sementara itu, wisatawan mancanegara relatif sedikit.

“Kalau yang banyak biasanya pertukaran pelajar dari universitas, tapi pengunjung individu biasanya hanya beberapa orang, mayoritas dari Malaysia dan China,” jelas Nanda.

Meskipun Hari Museum jatuh pada 12 Oktober, Museum Pendidikan tidak mengadakan acara khusus pada tanggal tersebut.

Fokus kegiatan lebih diarahkan pada bulan November, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Beberapa program yang akan digelar antara lain Lomba Kelana Musea, yaitu trivia keliling empat museum di Surabaya termasuk Museum Pendidikan, Museum Olahraga, Museum Surabaya, dan Museum 10 November, serta ada lomba puisi bertemakan pahlawan.

Nanda menambahkan, jumlah pengunjung museum cenderung stabil setiap tahun, dengan puncak kunjungan biasanya terjadi pada awal serta akhir tahun.

Museum Pendidikan juga mengadakan program tahunan yaitu Museum Keliling, yaitu membawa beberapa koleksi ke tempat-tempat umum seperti sekolah hingga ke mall.

Program ini bertujuan supaya warga Surabaya dan sekitarnya mengetahui kalau ada banyak museum yang bisa dikunjungi.

Beberapa koleksi di Museum Pendidikan merupakan barang asli, seperti buku, alat-alat mesin ketik, dan kamera, sementara koleksi yang mudah rusak, seperti manuskrip dan patung, dipamerkan dalam bentuk tiruan.

Harapan Nanda untuk generasi muda adalah meningkatnya ketertarikan terhadap sejarah dan museum.

"Dengan mengunjungi museum, mereka dapat lebih menghargai jasa pahlawan dan termotivasi untuk berprestasi serta memajukan Indonesia,” tuturnya.

Dengan berbagai program edukatif dan koleksi yang menarik, Museum Pendidikan tetap menjadi destinasi penting bagi pelajar maupun masyarakat umum yang ingin mengenal sejarah dan budaya Surabaya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Wisata Sejarah Museum Pendidikan Surabaya keliling empat museum di Surabaya