KETIK, JAKARTA – Pemerintah angkat bicara terkait derasnya kritik atas kinerja pemerintah yang dianggap lambat dalam menangani bencana di tiga provinsi di Sumatera. Sebelumnya, sejumlah influencer, aktivis dan tokoh masyarakat banyak mengkritik pemerintah yang dianggap belum optimal dalam menangani dampak gempa di Aceh, Sumut dan Sumbar.
Bahkan sejumlah laporan dari influencer yang terjun ke lapangan bencana menyebut, banyak korban meninggal bukan karena banjir bandang. Tetapi karena terlambat ditolong atau karena kelaparan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya meminta para pemengaruh atau influencer agar lebih bijak dalam menyampaikan pandangan terkait penanganan bencana di Sumatera. Ia mengingatkan, narasi yang menggiring opini seolah-olah pemerintah dan petugas di lapangan tidak bekerja justru berpotensi merugikan proses pemulihan.
“Kalau punya pengaruh, gunakanlah dengan bijak. Jangan membangun narasi bahwa pemerintah dan petugas tidak bekerja,” ujar Teddy dalam jumpa pers bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga, terkait penanganan bencana di Sumatera, yang digelar di Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sabtu, 20 Desember 2025.
Teddy meminta, jika menemukan wilayah yang belum mendapatkan bantuan, influencer dapat langsung menyampaikan informasi tersebut kepada petugas, aparat daerah, atau pemerintah setempat agar segera ditindaklanjuti.
“Kalau niatnya membantu, ayo sama-sama. Sampaikan kekurangannya di mana, pasti dikerjakan,” kata perwira berpangkat Letkol ini.
