Minat Investasi Warga Malang Melejit, Penjualan Reksa Dana Naik 43 Persen

27 Desember 2025 11:45 27 Des 2025 11:45

Thumbnail Minat Investasi Warga Malang Melejit, Penjualan Reksa Dana Naik 43 Persen
OJK Malang melaporkan stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah kerjanya tetap kokoh dan menunjukkan kinerja positif hingga Oktober 2025. (Foto: Ketik.com)

KETIK, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang melaporkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah kerjanya tetap kokoh dan menunjukkan kinerja positif hingga Oktober 2025. Pertumbuhan signifikan terlihat pada aset perbankan serta inklusi pasar modal di tengah dinamika ekonomi global.

Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan, menyampaikan bahwa aset perbankan di tujuh wilayah kerja KOJK Malang tumbuh sebesar 7,73 persen secara year-on-year (yoy).

"Hingga 31 Oktober 2025, aset perbankan telah mencapai Rp183,72 triliun," ungkap data resmi OJK Malang yang dirilis Rabu, 24 Desember 2025.

Kenaikan aset ini didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 6,54 persen (yoy) menjadi Rp110,08 triliun. Pertumbuhan ini didominasi oleh kredit investasi yang melonjak 12,61 persen.

Adapun sebaran penyaluran kredit masih terfokus pada tiga sektor utama. Sektor rumah tangga Rp32,40 triliun (porsi 29,43 persen), perdagangan dan otomotif Rp21,45 triliun (porsi 19,49 persen), dan industri pengolahan Rp18,47 triliun (porsi 16,78 persen).

Meski kinerja menguat, OJK mencatat adanya kenaikan risiko kredit (NPL) sebesar 0,28 persen menjadi 2,77 persen, namun angka ini dinilai masih dalam level yang terkendali.

Sektor pasar modal juga menunjukkan tren menggembirakan. Pertumbuhan Single Investor Identification (SID) mencapai 19,15 persen (yoy) hingga Agustus 2025, yang didominasi oleh investor individu sebesar 99,83 persen.

"Jumlah nasabah reksa dana juga menunjukkan peningkatan signifikan yakni tumbuh 36,05 persen yoy menjadi 40.873 nasabah sampai dengan akhir Juli 2025,” tulis laporan tersebut. 

Nilai penjualan reksa dana juga meningkat signifikan sebesar 43,17 persen dari Rp287 miliar (Juli 2024) menjadi Rp410 miliar (Juli 2025).

Berbeda dengan perbankan, sektor asuransi mengalami kontraksi. Pendapatan premi asuransi tercatat sebesar Rp1.688 miliar, atau menurun 14,15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Klaim asuransi juga turun 5,56 persen menjadi Rp1.378 miliar.

Sementara itu, pada sektor dana pensiun, aset justru meningkat 5,53 persen (yoy) menjadi Rp237,59 miliar per November 2025.

Dalam hal perlindungan konsumen, OJK Malang sangat progresif melakukan edukasi. Hingga November 2025, telah dilaksanakan 135 kegiatan edukasi bagi 39.294 peserta.

Terkait pemberantasan aktivitas ilegal, Satgas PASTI secara nasional telah memblokir 2.263 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal dan 354 tawaran investasi ilegal sepanjang tahun 2025.

Selain itu, melalui sistem Investment Anyar Sikat Cepet (IASC), telah diterima 373.129 laporan penipuan. Hingga saat ini, total dana korban yang berhasil diblokir mencapai Rp389,3 miliar dari total kerugian yang dilaporkan sebesar Rp8,2 triliun.

OJK mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memanfaatkan kanal pengaduan resmi seperti WhatsApp di nomor 081-157-157-157 jika menemukan indikasi penipuan keuangan. (*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Malang OJK investasi reksa dana Malang pasar modal Farid Faletehan