KETIK, SURABAYA – Kementrian Luar Negeri, Sugiono, mengungkapkan alasan mikrofon Presiden RI, Prabowo Subianto mati saat sedang berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat pada Senin (22/9) waktu setempat.
Dalam jumpa pers yang diselenggarakan pada Senin (22/9) kemarin, Sugiono membenarkan soal mikrofon Prabowo yang dimatikan sementara.
Ia menyatakan bahwa setiap pemimpin yang berpidato diberi waktu lima menit, dan jika melampaui waktu yang diberikan, mikrofon akan otomatis mati.
“Memang lima menit, jadi mikrofon nyala 5 menit. Jadi kalau lebih dari 5 menit memang mikrofon-nya otomatis mati. Walau memang Presiden sedikit lebih lama, tapi masih bisa tertangkap audience,” terangnya.
Meskipun begitu, pidato Presiden Prabowo masih bisa didengar oleh para delegasi.
“Suaranya keras, lebih dari 5 menit, tapi masih kedengaran di dalam. Saya kira intinya semua sudah disampaikan saat mic-nya mati karena lewat dari 5 menit itu,” imbuh Sugiono.
Ia juga mengklarifikasi terkait batasan waktu selama berpidato. Aturan ini berlaku bagi seluruh pemimpin kecuali Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang merupakan inisiator High Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two State Solution.
Pidato Presiden Prabowo ditutup dengan seruan perdamaian untuk Negara Palestina dan disambut oleh tepuk tangan dari para delegasi. (*)