KETIK, SURABAYA – Tabir surya (sunscreen) menjadi salah satu skincare andalan yang wajib dipakai setiap hari, terutama saat cuaca panas.
Namun, banyak orang sering menyepelekan penggunaannya ketika langit sedang mendung atau hujan.
Padahal, sinar matahari tetap bisa menembus awan dan mencapai kulit.
Menurut American Academy of Dermatology, sekitar 80% sinar ultraviolet (UV) masih dapat menembus awan meski cuaca terlihat mendung.
Sinar UV terdiri dari UVA dan UVB. Sinar UVA dikenal sebagai sinar penuaan karena dapat mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan, bintik hitam, hingga meningkatkan risiko kanker kulit.
Sementara itu, sinar UVB meski intensitasnya berkurang saat mendung, tetap dapat menembus kulit dan menimbulkan efek negatif.
Kanker kulit tidak memandang usia, jenis kelamin, atau warna kulit.
Bahkan, diperkirakan satu dari lima orang Amerika akan terkena kanker kulit seumur hidup mereka.
Para ahli dan dokter kulit menyarankan pemakaian sunscreen minimal dengan SPF 30 dan perlindungan broad-spectrum untuk melawan UVA dan UVB.
Penggunaan tabir surya pada seluruh kulit yang tidak tertutup pakaian setiap hari bahkan saat Anda berada di dalam ruangan.
Untuk wajah, gunakan sekitar satu sendok teh atau sebanyak dua ruas jari.
Saat berada di luar ruangan, oleskan kembali sunscreen setiap dua jam, atau setelah berenang dan berkeringat.
Beberapa sumber juga menyarankan tetap memakai sunscreen bila UV Index di daerah Anda berada di atas 3, meski sedang mendung atau hujan.
Anda bisa mengecek UV Index harian melalui aplikasi cuaca atau situs web BMKG. (*)