Bukan Sekadar Kepanasan, Ini Bahaya Heat Stroke yang Mengintai di Cuaca Ekstrem!

18 Oktober 2025 04:30 18 Okt 2025 04:30

Thumbnail Bukan Sekadar Kepanasan, Ini Bahaya Heat Stroke yang Mengintai di Cuaca Ekstrem!
Seorang wanita yang sedang menyeka keringat karena cuaca panas (Foto: Freepik)

KETIK, SURABAYA – Cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini membuat risiko serangan panas atau heat stroke semakin tinggi. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini sebenarnya merupakan keadaan darurat medis yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh meningkat drastis hingga melebihi 40 derajat Celsius dan sistem pendinginan tubuh tidak lagi mampu mengatasinya. Tubuh pada dasarnya memiliki mekanisme alami untuk mendinginkan diri melalui keringat, namun saat udara terlalu panas dan lembap, proses tersebut menjadi tidak efektif.

Menurut laman kesehatan Halodoc, kondisi ini bisa muncul akibat paparan suhu tinggi terlalu lama atau aktivitas fisik berat di bawah terik matahari.

Ada dua jenis heat stroke yang umum terjadi, yakni klasik (tanpa aktivitas berat) dan eksersional (karena aktivitas fisik intens di lingkungan panas). Keduanya sama-sama berbahaya dan membutuhkan penanganan cepat.

Gejala yang perlu diwaspadai meliputi suhu tubuh tinggi, kulit terasa panas dan kering, denyut jantung cepat, kebingungan, mual, hingga kehilangan kesadaran. Dalam kasus berat, heat stroke dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak.

Mengutip laman kesehatan Halodoc, jika seseorang menunjukkan tanda-tanda tersebut ada beberapa cara untuk menanganinya. Pertama segera pindahkan ke tempat teduh, longgarkan pakaian, dan bantu menurunkan suhu tubuh dengan air dingin atau kompres basah.

Hindari memberi obat penurun panas, dan segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Beberapa kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, serta penderita penyakit kronis lebih berisiko mengalami heat stroke. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik atau obat psikotropika juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur suhu.

Untuk mencegahnya, masyarakat diimbau tetap menjaga asupan cairan tubuh, mengenakan pakaian longgar berwarna terang, serta menghindari aktivitas berat saat suhu sedang tinggi. Mengutip Halodoc, langkah sederhana seperti beristirahat di tempat sejuk dan mengenali tanda-tanda awal panas berlebih bisa menjadi kunci penyelamat di tengah cuaca ekstrem.

Meski cuaca panas tak selalu bisa dihindari, kesadaran akan bahaya heat stroke menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan. Dengan mengenali gejalanya dan melakukan pencegahan sejak dini, risiko fatal akibat paparan panas ekstrem bisa diminimalisasi.

Tombol Google News

Tags:

Heat Stroke Cuaca panas ekstrem Panas Bahaya Heat Stroke Serangan Panas Suhu tinggi Indonesia