KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) terus menegaskan posisinya sebagai kampus terbaik di Malang Raya berdasarkan penilaian QS World University Rankings 2026 dengan peringkat 680 dunia yang diumumkan pada 19 Juni 2025.
Universitas yang dijuluki Kampus Biru itu unggul dari kampus lain yang ada di Malang Raya dengan nilai keseluruhan (overall score) 25.9.
Dari 11 bidang indikator penilaian QS WUR 2026, UB memperoleh nilai dari Academic Reputation 30.1, Citation per Faculty 1.9, Employment Outcomes 29.1, Employer Reputation 55.3, Faculty Student Ratio 20.4, International Faculty Ratio 35.9, International Research Network 27.3, International Student Diversity 6.9, International Student Ratio 2.7, dan Sustainability 53.3.
Mengetahui keberhasilan UB tersebut, menarik untuk mengenal lebih jauh tentang profil kampust tersebut.
Universitas Brawijaya merupakan salah satu PTN yang cukup digandrungi oleh calon mahasiswa di Indonesia karena memiliki fasilitas yang mumpuni, dan menyediakan banyak program studi (prodi), dan mendulang banyak prestasi.
Kampus yang mengusung tagline “Building Up Noble Futur” ini berlokasi di Jl. Veteran No.10–11, Ketawanggede, Lowokwaru, Kota Malang.
Awalnya, Universitas Brawijaya diresmikan pada 11 Juli 1961 oleh Presiden RI. Namun, dua tahun kemudian, tepatnya pada 5 Januari 1963, UB resmi berstatus sebagai universitas negeri, menyusul Keputusan Presiden yang dikeluarkan pada awal tahun yang sama.
Setiap tahun, kampus ini menerima ribuan mahasiswa baru—tercatat di tahun 2025, ada 17.485 mahasiswa baru yang diterima—serta diperkuat oleh 1.078 doktor dan 271 profesor yang menopang aktivitas pendidikan dan riset.
Kampus yang memiliki Akreditasi Nasional Grade A dari BANPT dan LAMPTKES ini memiliki 17 fakultas dan 197 program studi.
Jumlah itu mencakup 5 program diploma, 80 program sarjana, 52 program magister, 28 program doktor, 21 program spesialis, dan 10 program profesional.
Salah satu karakter kuat UB ada pada komitmennya terhadap inklusivitas. Berbagai sudut kampus dilengkapi fasilitas ramah difabel, ikon aksesibilitas.
Hal ini juga dukungan oleh adanya sukarelawan yang membantu mahasiswa berkebutuhan khusus dalam aktivitas akademik maupun keseharian. Pendekatan ini membuat UB termasuk kampus dengan ekosistem paling inklusif di Indonesia.
Selain ekosistem yang inklusif, kampus ini juga memiliki perpustakaan yang terakreditasi A oleh International Association of University Libraries (IATUL) sebagai penunjang kepustakaan akademik mahasiswa dan dosen yang memadai.
