Omah Wiro Margo: Ruang Baca Hangat bak Rumah Nenek di Jantung Kota Malang

17 November 2025 09:43 17 Nov 2025 09:43

Thumbnail Omah Wiro Margo: Ruang Baca Hangat bak Rumah Nenek di Jantung Kota Malang
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UM mengadakan kunjungan ke Omah Wiro Margo pada 15 November 2025. (Foto: Albani/Ketik. com)

KETIK, MALANG – Bayangkan rasanya membaca buku di tengah suasana hangat dan tenang, bak di rumah nenek. Inilah pengalaman yang bisa ditawarkan Omah Wiro Margo, ruang baca yang letaknya hanya sepelemparan batu dari riuhnya Pasar Besar Malang.

Omah Wiro Margo merupakan ruang baca yang memberikan konsep berbeda dari kebanyakan rumah baca. Ruang baca, yang terletak di Jalan Wiro Margo, Kelurahan  Sukoharjo, Kota Malang, tersebut tidak sekadar tempat membaca buku, tapi juga menjadi ruang untuk mengasingkan diri bersama buku..

"Banyak pengunjung kami takjub, karena ketika masuk ke dalam kompleks ruang baca Omah Wiro Margo seperti bukan di area pasar. Jadi, ketika di luar terasa ramai, waktu masuk kompleks terasa tenang dan nyaman," ujar pengurus Omah Wiro Margo, Yuma Sarroh, kepada Ketik.com, Minggu, 16 November 2025. 

Yuma pun membeber alasan kehadiran Omah Wiro Margo dengan konsep uniknya. Pegiat literasi ini menyebut pentingnya keberadaan ruang baca inklusif di tengah meroketnya banderol buku.

“Lagi-lagi kita tertampar bahwa harga buku sangat mahal, tidak sedikit orang yang menyisihkan uang untuk ditabung dan digunakan untuk membeli buku. Itu pun kadang cuma bisa beli satu, karena uangnya masih lebih penting untuk kebutuhan primer yang harus diutamakan,” ungkap Yuma.

Yuma menyebut, minat baca masyarakat Indonesia tak bisa dibilang rendah. Hal ini, sambungnya, terbukti dari apiknya animo pengunjung ruang baca, yang buka Selasa-Minggu, pukul 09.00 - 17.00 WIB tersebut. 

“Alhamdulillah, banyak yang cocok. Bahkan, juga banyak pengunjung yang seharian di sini untuk membaca atau bahkan mengerjakan tugas. Padahal, di sini tidak tersedia wifi," tuturnya.

Omah Wiro Margo menyediakan bermacam genre buku, mulai novel klasik sampai buku-buku kekinian. Buku-buku Ahmad Tohari, Mochtar Lubis, Eka Kurniawan, Leila S. Chudori, Dee Lestari, Soe Tjen Marching, hingga Pramoedya Ananta Toer tersedia di rumah baca ini. Pun demikian buku-buku karya penulis luar negeri macam George Orwel, Ilan Pappe, Noam Chomsky, dan lainnya.Tak hanya itu, di ruang baca, yang buka juga tersedia buku untuk anak-anak.

Buku-buku Omah Wiro Margo sebagian besar merupakan koleksi pribadi kedua pendirinya, Harjuni Rochajati dan Agris Rizki Nur Fitriansyah. Selain itu, ada juga buku-buku hasil donasi dari para pencinta literasi.

"Bahkan Kang Maman (penulis Indonesia, Maman Suherman) pernah mengirimkan 30kg buku. Awalnya kami tidak tahu kiriman itu dari siapa, karena tidak menyertakan nama pengirim. Setelah mencari tahu, akhirnya kami tahu itu dari Kang Maman," pungkasnya.

Tombol Google News

Tags:

ruang baca omah wiro margo perpustakaan literasi sastra rumah baca kesadaran kolektif