KETIK, MALANG – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Dr. Ahmad Imron Rozuli, S.E., M.Si, menegaskan komitmennya untuk mendorong pendidikan tinggi. Ia mengaku telah membebaskan biaya kuliah bagi mahasiswa yang tidak mampu.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Im tersebut, sepanjang 2025, kampus sudah membebaskan biaya kuliah mahasiswa yang tidak mampu. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai Rp5,7 miliar.
"Jangan takut dengan biaya. Jangan takut, yang mandiri pun bisa kami nol-kan," tambahnya.
Pernyataan ini diungkapkan Cak Im dalam acara penandatanganan kerja sama antara FISIP UB dan sejumlah lembaga pilar demokrasi dan media, termasuk Ketik.com.
Doktor lulusan Universitas Brawijaya tersebut juga membuka peluang bagi para jurnalis untuk melanjutkan pendidikannya di FISIP UB.
Sementara itu, dalam penandatanganan kerja sama ini, CEO Ketik.com, Kiagus Firdaus, mengusulkan agar FISIP UB bisa menjadi lembaga penguji dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Selain itu, Kia -sapaan karib Kiagus Firdaus- juga berharap agar Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UB bisa menyediakan mata kuliah pilihan jurnalistik. Untuk tenaga pengajarnya, sambung praktisi media nasional ini, bisa dari perusahaan media yang bekerja sama.
Ia juga mengusulkan agar FISIP UB membuat katalog pengamat. Hal ini agar jurnalis bisa lebih mudah mengakses narusumber.
Cak Im menyambut positif usulan-usulan ini. Ia menyebut, untuk mata kuliah jurnalistik sudah bekerja sama dengan praktisi dari media-media profesional.
"Sementara, untuk katalog narasumber sedang digarap," tandasnya.
