Malang Kota Kreatif

Mbois Berkelas! UNESCO Tetapkan Kota Malang Masuk Jaringan Kota Kreatif Dunia

1 November 2025 17:15 1 Nov 2025 17:15

Thumbnail Mbois Berkelas! UNESCO Tetapkan Kota Malang Masuk Jaringan Kota Kreatif Dunia
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat melakukan peninjauan di MCC. (Foto: Prokompim Kota Malang)

KETIK, MALANG – Tagline Mbois Berkelas kini semakin dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat di Kota Malang. Tak main-main, Kota Malang telah resmi masuk dalam daftar Jaringan Kota Kreatif Dunia UNESCO, atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN). 

Dari 58 kota baru di penjuru dunia, dua di antaranya berasal dari Indonesia, yakni Kota Malang dan Ponorogo. Untuk Kota Malang menjadi Kota Kreatif Bidang Media Art, sedangkan Ponorogo sebagai Kota Kreatif Bidang Crafts and Folk Arts. 

Masuknya Kota Malang bersama 57 kota ini menambah daftar panjang dalam 408 kota di lebih dari 100 negara yang mendapat pengakuan atas komitmennya mengembangkan industri kreatif dan memperkuat kehidupan berbudaya masyarakat. 

Melalui siaran persnya, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay menjelaskan Jaringan Kota Kreatif Dunia ini untuk memperkuat kreativitas hingga menarik investasi demi kemajuan kebudayaan. 

“Dengan menyambut 58 kota baru, kami memperkuat jaringan di mana kreativitas mendukung inisiatif lokal, menarik investasi, dan mempromosikan kohesi sosial,”
ujarnya. 

Arsitektur menjadi tema baru dalam kategori UCCN tahun ini, bersama dengan kategori lainnya yakni Kerajinan dan Seni Rakyat, Seni Media, Desain, Film, Gastronomi, Sastra, dan Musik.

Kota Malang bersanding dengan kota dunia yang turut diakuin oleh UNESCO tahun ini. Seperti Kisumu (Kenya) dan New Orleans (Amerika Serikat) untuk kategori Musik, Riyadh (Arab Saudi) untuk Desain, Matosinhos (Portugal) untuk Gastronomi.

Selain itu, Giza (Mesir) untuk Film, Cuenca (Ekuador) untuk Gastronomi, Rovaniemi (Finlandia) untuk Arsitektur, dan Aberystwyth (Britania Raya) untuk Sastra.

“Kota-kota ini menonjol karena komitmen aktif mereka terhadap budaya dan kreativitas, serta pendekatan inovatif dalam perencanaan kota. Masing-masing kota mempromosikan keahlian budaya yang berakar di wilayahnya dan menghasilkan kohesi sosial serta dinamisme ekonomi,” tegasnya.

Jaringan Kota Kreatif UNESCO sendiri diluncurkan pada 2004 sebagai dukungan terhadap budaya dan kreativitas setiap kota di dunia. Melalui Jaringan Kota Kreatif Dunia, diharapkan memperkuat ekosistem kreatif sehingga berdampak langsung pada masyarakat. 

"Seluruh Kota Kreatif Dunia diundang hadir dalam Konferensi Tahunan Jaringan Kota Kreatif UNESCO di Essaouira Maroko pada tahun 2026," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unesco Kota Malang Malang Kota Kreatif Pemkot Malang UCCN