Manfaatkan Potensi Desa Teratak, Tim Doktor Mengabdi FTP UB Sosialisasikan Diversifikasi Manggis dan Pisang

8 Agustus 2025 20:30 8 Agt 2025 20:30

Thumbnail Manfaatkan Potensi Desa Teratak, Tim Doktor Mengabdi FTP UB Sosialisasikan Diversifikasi Manggis dan Pisang
Tim Doktor Mengabdi FTP UB melakukan sosialisasi pemanfaatan manggis dan pisang kepada masyarakat Desa Teratak. (Foto: Prof Kiki Fibrianto untuk Ketik)

KETIK, MALANG – Tim Doktor Mengabdi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) melakukan sosialisasi terkait diversifikasi manggis dan pisang. Kegiatan tersebut untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki Desa Teratak, Lombok, NTB.

Ketua Tim Doktor Mengabdi FTP UB, Prof Kiki Fibrianto menjelaskan Desa Teratak memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Kondisi tersebut harus dimanfaatkan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat setempat.

"Ada dua sosialisasi, yaitu terkait pengolahan produk turunan manggis dan pisang, serta terkait manajemen produksi," ujarnya, Jumat 8 Agustus 2025.

Untuk sosialisasi pengolahan produk turunan manggis dan pisang, tim menjelaskan terkait cara pembuatan produk, faktor yang mempengaruhi hasil produk, hingga hasil dari produk tersebut.

"Jadi peserta dijelaskan terkait perbedaan hasil dari pengeringan menggunakan sinar matahari, oven, dan food dehydrator," lanjutnya.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada 29 Juli 2025 lalu dengan diikuti oleh 32 peserta. Mereka terdiri dari 2 perangkat desa, 12 Kepala Dusun dari Desa Teratak, dan 18 pelaku UMKM.

Untuk sosialisasi manajemen produksi, peserta diajarkan untuk membuat label produk, maupun penggunaan sosial media. Dibutuhkan pemahaman yang kuat tentang pentingnya SOP dalam pengolahan produk, hingga pemasaran.

"Peserta dijelaskan mengenai pentingnya SOP dalam pengolahan, cara perhitungan Break Even Poin (BEP), labelisasi produk dengan pendaftaran PIRT, serta penggunaan sosial media untuk memperluas jangkauan pasar," tambahnya.

Dari sosialisasi, dihasilkan beberapa produk turunan masing-masing buah. Untuk manggis, menghasilkan sirup, permen jelly, dan teh kulit manggis. Sedangkan untuk pisang menghasilkan keripik pisang yang diinovasikan dengan bubur tabur dan sale pisang.

“Dulu kami hanya mengonsumsi langsung, sekarang kami belajar membuat olahan yang bisa disimpan lebih lama dan dikemas lebih menarik,” ujar Novie, pemilik UMKM Batur Daye Warkop.

Para peserta pun menilai pelatihan dan sosialisasi tersebut memberikan banyak manfaat bagi perkembangan desa. Terlebih potensi kekayaan alam dapat tergali sehingga menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas.

"Sebelumnya buah manggis hanya dijual segar tidak ada pemanfaatan baik dari buah maupun kulit manggis. Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi motivasi bagi UMKM untuk melanjutkan produk produk yang telah disampaikan” ujar Neti Karmila, Kepala Seksi Pelayanan Kantor Desa Teratak. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Tm Doktor Mengabdi FTP UB Desa Teratak pengolahan manggis pengolahan pisang Doktor Mengabdi NTB