KETIK, PROBOLINGGO – Bagi Ning Hj Marisa, istri Bupati Probolinggo Gus dr Moh Haris, momen hari Ibu tidak saja harus dirayakan tiap 22 Desember, tetapi harus direfleksikan dalam rutinitas harian.
Ning Marisa menjelaskan, perayaan hari ibu tidak boleh hanya simbolisasi. Tetapi harus diimplementasikan untuk meneguhkan dan menghormati perjuangan kaum Ibu, sebagai pangkal pendidikan yang pertama kali dalam keluarga.
"Menurut saya, merayakan hari Ibu harus tiap hari. Karena sejatinya Ibu ini sangat luar biasa dan istimewa
sebagai pendidik pertama bagi keluarga," ujarnya kepada Ketik.com, Senin, 22 Desember 2025.
Seorang Ibu, menurut Ning Marisa merupakan sumber cinta yang tak pernah habis. Kasih sayang ibu mengajarkan anak tentang empati, kesabaran, ketulusikhlasan.
"Ibu adalah teladan terdekat bagi anak," imbuhnya.
Terkait peran Ibu di luar urusan keluarga, Ning Marisa mendukung penuh adalah kesetaraan gender bagi kaum perempuan (kaum ibu) untuk ikut berpartisipasi di dalam ruang sosial masyarakat, tetapi tidak boleh melupakan kodratnya sebagai perempuan, yang tetap harus tunduk dan patuh kepada suami.
"Kesetaraan gender bukan berarti menyamakan segalanya. Tapi memberi ruang dan kesempatan yang adil bagi perempuan untuk berperan,berkarya dan berkontribusi tanpa meninggalkan kodrat sebagai perempuan dan tidak mengurangi rasa hormat terhadap suami,tidak mengurangi kasih sayang terhadap keluarganya," ujarnya.
Ning Marisa juga mengaku bangga dengan para Ibu di Kabupaten Probolinggo.
"Teruntuk ibu-ibu hebat di Kabupaten Probolinggo tercinta panjenegan hebat,panjengan kuat,panjengan luar biasa dan panjenengan adalah cahaya dalam keluarga," jelasnya. (*)
