KETIK, MALANG – Pengukuhan Prof Kiki Fibrianto sebagai guru besar di bidang Ilmu Sensoris Pangan di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) disambut meriah. Pasalnya, usai pengukuhan, Prof Kiki diarak oleh rombongan mahasiswa dan civitas akademika dari Teknologi Hasil Pertanian (THP) FTP UB.
Berbagai yel-yel hingga nyanyian khas THP turut mengiringi arak-arakan dari Gedung Samantha Krida menuju Gedung FTP. Sesampainya di halaman Gedung FTP UB, Prof Kiki memberikan sambutan dan semangat kepada para mahasiswa agar dapat mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat.
Sambutan meriah dari mahasiswa dan juga civitas akademika tersebut memberikan kesan tersendiri bagi pria yang juga merupakan alumni dari FTP UB itu.
"Saya terkesan dengan adik-adik mahasiswa yang bisa meluangkan waktu. Saya tahu ini waktunya kuliah, tapi mereka bisa meluangkan waktu untuk memberikan sambutan yang sangat berarti. Ini sangat berkesan bagi saya," ujarnya, Kamis 21 Agustus 2025.
Prof Kiki merupakan profesor yang dikukuhkan di bidang Ilmu Sensoris Pangan pertama di Indonesia. Ia juga merupakan profesor aktif ke-30 di FTP UB dan ke-266 di UB. Pengukuhan tersebut juga membuatnya menjadi profesor ke-436 yang telah dihasilkan oleh UB.
Selama ini Prof Kiki tertarik menjelajahi riset-riset terhadap produk pangan lokal di Indonesia, khususnya tanaman teh dan kopi. Bahkan ia telah mengembangkan sebuah produk teh daun kopi yang dapat membantu menangani permasalahan kesehatan mental di Indonesia.
"Saya tertarik pada pengembangan varietas lokal. Itu salah satu kekuatan bangsa kita untuk berdiri sendiri terkait sumber daya alam yang kita punyai. Potensi produk pangan lokal di Malang Raya ini sangat besar. Baik dari UMKM maupun pertanian itu sangat potensial dikembangkan," tegasnya.
Untuk mengetahui kinerja rileksan teh daun kopi, dikembangkanlah Model Face-DAKO (Facial-based Cognitive Model for Daun Kopi). Model ini dikembangkan dengan mengintegrasikan pengenalan ekspresi wajah berbasis AI pada analisis kognisi pangan. Dengan demikian dapat diketahui efek relaksasi secara real-time usai mengkonsumsi teh daun kopi.
"Setelah ini saya masih akan mengembangkan produk turunan dari kopi termasuk teh daun kopi yang akan kami instanisasi. Rencananya saya akan merambah pada produk kosmetik seperti masker dari daun kopi juga," jelasnya.(*)