KETIK, MALUKU UTARA – Dalam lanskap kompetisi sepak bola kasta tertinggi yang kerap diwarnai kejutan, Malut United menorehkan bab awal kisah epiknya di pentas Super League 2025.
Di bawah komando maestro taktik Hendri Susilo, Laskar Kie Raha meruntuhkan benteng megah milik Dewa United, 3-1, dalam duel berintensitas tinggi di Banten International Stadium, Sabtu 9 Agustus 2025.
Sejak peluit pembuka, intensitas laga menyerupai tarian strategi—pertukaran pressing tinggi versus disiplin blok rendah. Dewa United, bertabur bintang dan dimanjakan atmosfer kandang, mendominasi penguasaan bola, namun Malut United tampil bak predator sabar yang menanti celah. Dan celah itu hadir di menit ke-32.
Yakob Sayuri, yang malam itu menjelma menjadi “roh” permainan, menganyam umpan terobosan mematikan kepada Ciro Alves. Sang striker asal Brasil menutup skema transisi kilat itu dengan sepakan presisi yang merobek gawang Sonny Stevens, mengubah skor menjadi 0-1.
Babak kedua baru berdenyut 60 detik ketika blunder fatal Wahyu Prasetyo—backpass setengah hati—membuka jalur emas bagi Yakob. Dengan insting klinis, winger flamboyan itu menceploskan bola ke jala Stevens, memperlebar jarak menjadi 0-2.
Petaka tuan rumah berlanjut di menit ke-69. Sebuah tekel ceroboh Wahyu di kotak terlarang terhadap Yakob berujung hadiah penalti. David Da Silva, algojo ulung, mengirim Stevens ke arah yang keliru, 0-3, menegaskan dominasi tak terduga sang tamu.
Dewa United baru menemukan celah di menit ke-83. Kolaborasi elegan Marukawa dan Alexis Messidoro memecah konsentrasi pertahanan Malut United, sebelum tendangan terarah Messidoro memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3. Namun, sisa waktu tak cukup untuk mengubah alur sejarah malam itu.
Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin; ia adalah manifestasi dari disiplin taktikal, efektivitas transisi, dan mentalitas tandang yang kokoh. Malut United pun memimpin klasemen sementara dengan koleksi penuh, sementara Dewa United tercecer di peringkat 17, hanya bernafas satu tangga di atas Semen Padang.
Hendri Susilo merangkumnya singkat namun padat: "Sepak bola adalah seni menghukum kesalahan lawan, dan malam ini kami melukisnya dengan sempurna."