Mahasiswa Pertanian Unej Ciptakan Kapal Pintar Tanpa Awak untuk Awasi Laut Indonesia

23 Oktober 2025 06:45 23 Okt 2025 06:45

Thumbnail Mahasiswa Pertanian Unej Ciptakan Kapal Pintar Tanpa Awak untuk Awasi Laut Indonesia
Para mahasiswa beserta dosen pembimbing yang menciptakan Guardian of The Sea. (Istimewa)

KETIK, JEMBER – Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut yang mencapai dua pertiga dari total luasnya. Potensi besar ini menjadi penopang ekonomi nasional, namun juga menghadapi berbagai tantangan serius seperti praktik penangkapan ikan ilegal (illegal fishing), pencemaran laut, serta lemahnya sistem pengawasan di daerah perairan terpencil.

Menjawab persoalan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Jember menghadirkan inovasi teknologi berupa kapal pintar tanpa awak bernama Guardian of The Sea. Karya ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) dan dirancang untuk membantu pengawasan laut secara otomatis.

Kapal ini dilengkapi sensor pintar, kamera pengintai, dan sistem kecerdasan buatan (AI) yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan di perairan. Seluruh data pemantauan dikirim secara real-time dan disimpan dengan sistem blockchain, sehingga keamanan dan transparansi informasinya terjamin.

“Kapal ini ramah lingkungan karena menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama. Dengan tenaga surya, kapal dapat beroperasi lebih lama tanpa bahan bakar fosil dan tetap rendah emisi karbon,” ujar Nugroho Tri Purnomo, ketua tim Guardian of The Sea, dalam keterangan tertulisnya kepada Ketik.com pada Kamis, 23 Oktober 2025. 

Menurut Nugroho, meskipun masih dalam tahap konsep, Guardian of The Sea telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai bentuk pengakuan atas orisinalitas ide dan potensinya untuk dikembangkan lebih lanjut.

Proses pembuatan dan pengembangan ide ini mendapat dukungan dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember, khususnya melalui Laboratorium Komputasi dan Sistem Informasi (KSI).

Koordinator Program Studi Agribisnis, Agus Supriono, S.P., M.Si., mengapresiasi karya mahasiswanya tersebut.

“Mahasiswa pertanian perlu memiliki pandangan luas di seluruh subsektor, termasuk perikanan. Melalui inovasi seperti ini, mereka berkontribusi menjaga keberlanjutan sumber daya laut,” ujarnya.

Agus berharap karya Guardian of The Sea dapat dikembangkan lebih lanjut bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) maupun lembaga riset lainnya agar bisa diimplementasikan dalam sistem pengawasan laut nasional.

“Kami berharap inovasi ini tidak hanya berhenti di kampus. Semoga Guardian of The Sea benar-benar dapat digunakan untuk membantu aparat maritim menjaga laut Indonesia,” imbuh Nugroho.

Dosen pembimbing tim, Ir. Indah Ibanah, S.P., M.Si., menilai karya ini sebagai bentuk kolaborasi lintas disiplin yang patut diapresiasi.

“Tim ini berhasil memadukan unsur pertanian, teknologi informasi, dan keberlanjutan lingkungan. Ini bukti bahwa mahasiswa UNEJ tidak hanya kreatif, tetapi juga peduli terhadap isu nasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa proyek Guardian of The Sea sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:

SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau (penggunaan energi surya),

SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab,

SDG 14: Ekosistem Laut,

SDG 16: Kelembagaan yang Kuat dan Transparan, dan

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Tim Guardian of The Sea terdiri atas:

  • Nugroho Tri Purnomo (Ketua, Fakultas Pertanian 2022),
  • Farrel Satyatma Waliyyin Yustaf,
  • Risky Adwitiya Anggara,
  • Yora Serena br. Nainggolan (Fakultas Pertanian 2023), dan
  • Jermia Edonie (Fakultas Ilmu Komputer 2022)
  • dengan bimbingan Ir. Indah Ibanah, S.P., M.Si.

Tombol Google News

Tags:

Unej Jember Inovasi mahasiswa teknologi Kecerdasan Buatan kapal tanpa awak Guardian of The Sea