KETIK, MALANG – Sebanyak 45 warga RW 13 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mengikuti pelatihan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan fokus pada pembuatan sambal pecel. Acara yang merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Madyopuro ini digelar di Balai RW setempat pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Pelatihan ini menghadirkan Sri Rahayu, seorang pemilik usaha Sambal Pecel, sebagai narasumber utama. Kegiatan ini sendiri disiapkan oleh Tim Penggerak PKK RW 13 Kelurahan Madyopuro.
Ketua RW 13, Mochamat Sutanto, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini akan menjadi langkah awal untuk membentuk klaster sambal pecel di Kota Malang.
"Melalui pelatihan bertema pengembangan sambal pecel ini, kami berharap para pelaku UMKM dan warga RW 13 dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan tentang pengolahan sambal pecel yang baik, sesuai prosedur kesehatan, dan memiliki potensi pasar," ujar Sutanto.
Sutanto menambahkan, tujuan lainnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) RW 13 di bidang pengolahan pangan, sekaligus memunculkan potensi bisnis dalam kegiatan UMKM di wilayah RW 13.
Warga RW 13 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mengikuti pelatihan pembuatan sambal pecel, Selasa, 21 Oktober 2025. (Foto: RW 13 Madyopuro)
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang acara. Dian Rahmawati, seorang dosen dari Program Studi Manajemen Universitas Wisnuwardhana Malang, yang turut hadir, menilai pelatihan ini sangat membantu ibu-ibu rumah tangga.
"Acara hari ini sangat membantu ibu-ibu rumah tangga untuk bisa lebih mandiri dan berdaya. Tadi ibu pemateri menyampaikan bahwa perempuan itu bisa tetap berada di rumah tapi juga tetap berpenghasilan, ini kan sangat membantu sekali," ungkap Dian.
Senada dengan Dian, Sri Hastuti, dosen dari Universitas Wisnuwardhana Malang yang fokus pada materi usaha mikro dan manajemen, mengapresiasi tingginya minat peserta.
"Antusias peserta sangat bagus dengan tema hari ini. Banyak ilmu yang dibagikan sehingga pemahaman tentang UMKM dan manajemennya meningkat. Ini luar biasa dan perlu dikembangkan lebih lanjut," kata Hastuti.
Sementara itu, Sri Rahayu, owner Sambal Pecel yang menjadi pemateri, juga menyambut baik semangat para peserta.
"Alhamdulillah, para peserta antusias mengikuti pelatihan mulai awal sampai akhir. Harapannya, RW 13 ini dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru," tutupnya.
Ketua Tim Penggerak PKK RW 13, Cahya, berharap pelatihan serupa dapat diadakan secara berkelanjutan.
"Harapan kami ada pelatihan berkelanjutan yang lebih memberdayakan kaum perempuan, sehingga mereka lebih berdaya dan mempunyai keterampilan serta pengetahuan yang lebih banyak lagi," ujar Cahya. (*)