KETIK, BANGKALAN – Pemerintah terus mendorong produktivitas pertanian melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah pelaksanaan uji tanah (uji life) yang saat ini dilakukan di Desa Keleyan Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Uji tanah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara dalam tanah, serta menyesuaikan jenis pupuk yang tepat sesuai dengan tekstur dan kultur tanah di wilayah tersebut. Hal ini penting agar pemupukan yang dilakukan masyarakat benar-benar efektif dan tidak dilakukan secara sembarangan.
“Melalui uji life ini, masyarakat bisa mengetahui kebutuhan tanahnya, apakah cocok menggunakan pupuk jenis tertentu atau tidak. Ada beberapa jenis pupuk seperti Ponska, organik, pupuk pelangi, dan pupuk urea. Nah, uji tanah ini menentukan tanah itu butuh pupuk yang mana,” jelas H. Abdul Aziz Sekretaris Komisi II DPRD Bangkalan, 31 Juli 2025.
Ia menambahkan, upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kecamatan Socah khususnya, dan Kabupaten Bangkalan pada umumnya, dengan penggunaan pupuk yang sesuai karakteristik tanah masing-masing.
Program ini merupakan inisiatif dari Komisi II DPRD Kabupaten Bangkalan, yang kemudian diusulkan ke Dinas Pertanian Bangkalan. Dinas Pertanian selanjutnya bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik, sebagai pihak penyalur pupuk bersubsidi, untuk melaksanakan uji life ini secara bertahap di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
“Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan secara bergilir di seluruh kecamatan. Kami ucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan semua pihak yang telah memfasilitasi pelaksanaan uji tanah ini,” tambahnya.
Dengan pelaksanaan uji tanah ini, diharapkan para petani di Bangkalan dapat lebih bijak dalam memilih pupuk, sehingga pertanian yang dijalankan lebih maksimal dan berkelanjutan.
Hal senada diungkapkan oleh Noan perwakilan dari PT Pupuk Indonesia, tujuan utama dari uji tanah ini adalah untuk mendorong penggunaan pupuk secara berimbang serta meningkatkan pemahaman petani terkait kesuburan tanah di lahan mereka masing-masing.
“Dengan mengetahui kondisi tanahnya, petani bisa menyuburkan lahannya secara tepat. Dengan Harapan hasil panen bisa meningkat. Kalau dulu panen hanya 50 Sak ya sekarang bisa lebih dari itu,” ujarnya.
Program uji tanah ini telah berjalan sejak tahun 2015, pertama kali digagas oleh anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, yaitu PT Petrokimia Gresik, dan kini dilanjutkan oleh holding. Melalui kerja sama dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian setempat.
Sementara Muhamad Tohir Kepala desa Keleyan Kecamatan Socah sangat mengapresiasi program uji tanah yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia, karena program ini dianggap memberikan dampak positif bagi pertanian di daerahnya.
"Uji tanah membantu petani mengetahui kondisi tanah mereka, sehingga dapat menentukan jenis pupuk yang tepat dan meningkatkan hasil panen," jelasnya.
Dengan menggunakan pupuk yang tepat, Tohir berharap petani dapat meningkatkan hasil panen mereka, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan. (*)