KETIK, SAMPANG – Dalam semangat memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 kembali digelar dengan mengusung tema Synergy of Islamic Economic and Finance to Strengthen Economic Self-Reliance and Inclusive Economic Growth.
Kegiatan ini berlangsung pada 8–12 Oktober 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, dan menjadi wadah strategis untuk memperluas sinergi dan kolaborasi dalam ekosistem ekonomi syariah nasional.
Salah satu tokoh yang hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut adalah Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lepelle, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, KH Ali Mustaqim.
Ia juga menghadiri agenda Silaturahim Pesantren yang digelar pada Selasa, 7 Oktober 2025, di Masjid Baitul Ihsan, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat.
Acara yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta ini dihadiri oleh 461 peserta dari berbagai kalangan, antara lain pimpinan pesantren, anggota Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren), para santri, serta perwakilan lembaga mitra. Selain itu, sebanyak 40 kantor perwakilan Bank Indonesia dari berbagai daerah turut mengikuti kegiatan ini secara daring bersama mitra pesantren setempat.
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lepelle menjadi salah satu dari sedikit pesantren yang mendapat undangan langsung dari Bank Indonesia untuk menghadiri acara bergengsi tahunan ini. Kehadiran KH Ali Mustaqim pun menjadi simbol dari komitmen pesantren dalam mendorong kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
"Pesantren hari ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga menjadi kekuatan ekonomi. Kami terus mentransformasi pesantren melalui pembangunan ekosistem usaha yang berdampak luas bagi bangsa dan negara," ujar KH Ali Mustaqim kepada wartawan Ketik, Kamis, 9 Oktober 2025.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas kepercayaan yang diberikan kepada Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lepelle untuk terlibat dalam forum nasional ini.
"Kami menyambut baik program Bank Indonesia yang mendorong pesantren menjadi pelaku aktif dalam ekonomi syariah. Melalui forum seperti ISEF, kami semakin yakin bahwa kemandirian ekonomi pesantren dapat tumbuh nyata dan berkelanjutan," imbuhnya.
Kehadiran Pondok Pesantren Miftahul Ulum dalam ISEF 2025 menjadi bukti nyata bahwa pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi syariah yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia.(*)