KETIK, BATU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menggelar Kelas Pos Gizi Penanganan Stunting (Pozting) di Puskesmas Pembantu Kelurahan Temas Kecamatan Kota Batu, Rabu 24 September 2025.
Kelas Pozting tersebut fokus menangani 10 bayi bawah dua tahun yang terindikasi stunting maupun berisiko stunting. Kelas Pozting diikuti oleh ibu-ibu dari 10 bayi tersebut. Mereka akan mengikuti Kelas Pozting selama 10 pekan ke depan.
Ketua TP PKK Kota Batu, Siti Fauziyah Nurochman yang hadir di tengah- tengah peserta Kelas Pozting menegaskan pentingnya peran dan kasih sayang ibu- ibu untuk memberikan perhatian tambahan agar perkembangan bayinya bisa terpantau.
Dikatakannya, kesepuluh ibu peserta Kelas Pozting bukan berarti bayinya tidak sehat. Tetapi sang bayi membutuhkan perhatian khusus agar perkembangannya sesuai dengan umur.
"Dan jangan merasa enggan untuk terus memeriksakan bayi ke posyandu ataupun pelayanan kesehatan lainnya," katanya.
Menurutnya, dibutuhkan sebuah stimulan untuk terus merangsang pertumbuhan bayi. Dan dengan didampingi tenaga ahli bersama Dinkes Kota Batu, para ibu peserta diajak untuk berbuat yang lebih baik untuk anaknya.
"Dan semua ini demi terwujudnya Generasi Emas di tahun 2045 mendatang. Sehingga membutuhkan peran aktif dari pemerintah maupun masyarakat itu sendiri," urai Fauziyah.
Afifah Anggraini, Nutrisionis Ahli Muda Dinkes Kota Batu menguraikan, Kelas Pozting dimulai dengan pemeriksaan darah lengkap oleh dokter spesialis anak.
Kemudian dilanjutkan materi inisiasi menyusui dini, pengenalan stunting dari dokter ahli hingga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Selain itu kita juga memberikan materi Pemberian Makan Bayi dan Anak atau PMBA, termasuk menyelenggarakan kelas memasak," tambahnya.
Data Dinkes Kota Batu menyebutkan, saat ini stunting di Kota Batu masih berada angka 10,10 persen. Prosentase ini didapat dari jumlah 10.736 balita yang telah diukur dan ditimbang. Artinya, jumlah balita stunting di Kota Batu berada di angka 1.084 bayi.
"Dalam penanganan stunting ini, Dinkes telah memberikan Pangan olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK) ke para bayi stunting maupun resiko stunting. PKMK diberikan dalam bentuk susu tambahan yang diresepkan oleh dokter spesialis anak," tegasnya.(*)