KETIK, BANDAR LAMPUNG – Menjadi pemimpin bagi ribuan personel kepolisian dan menghadapi berbagai jenis kasus di seantero Provinsi Lampung — dari aksi kriminal, unjuk rasa, hingga persoalan sosial — bukanlah panggung yang sederhana.
Namun, Irjen Pol Helmy Santika, selama dua tahun lima bulan memimpin Polda Lampung, menunjukkan bahwa ketegasan dan empati bisa berpadu menjadi kekuatan nyata.
Pria Alumni Akademi Kepolisian Angkatan 1993 ini menutup masa jabatannya pada 27 Maret 2025. Dalam setiap jejak langkahnya, ia membuktikan bahwa menjadi Kapolda bukan hanya soal perintah dan wewenang, melainkan tentang tanggung jawab, kepekaan, dan integritas yang harus dirasakan masyarakat.
Irjen Helmy Santika menjabat Kapolda Lampung selama 2 tahun 5 bulan sejak 27 Maret 2023 silam.
Jenderal jebolan Akpol 1993 ini memiliki banyak pengalaman tugas di bidang reserse.
Sebelum mutasi Polri menjadi Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika dipercaya memimpin Kepolisian Daerah Gorontalo.
Aksi Heroik Kapolda Lampung saat HUT RI di Mapolda Lampung, (17/8/2025). (Foto: Andriego/ketik)
Nama jenderal bintang dua ini pernah masuk jajaran Kapolda termuda di di Indonesia dengan usia 52 tahun.
Perwira tinggi Polri kelahiran 20 Desember 1971 ini dikenal ramah, namun tegas dalam mengambil kebijakan penegakan hukum.
Salah satunya tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan. Kebijakan tersebut dikeluarkan saat ia menjadi Kapolres Lampung Utara. Yakni perintah tembak di tempat untuk pelaku pencurian dengan kekerasan atau begal.
Di sisi lain, Helmy Santika juga piawai bermain musik. Ia kerap kali ikut ambil bagian dalam sebuah gelaran.
Terakhir, dalam event Saburai Grand Jam 2025 yang merah Rekor MURI, Juli 2025 silam.
Di luar kedinasan suami dari Ny. Lurie Helmy Santika kerap mengunggah kebersamaan dengan keluarga.
Aktivitas harian sang jenderal kerap dibagikan dalam akun Instagram @helmysantika1993.
Riwayat Penugasan Irjen Helmy Santika
Jebolan Akpol 1993 yang pernah masuk daftar Kapolda termuda di Indonesia ini sempat mendapat sejumlah posisi strategis di institusi Polri.
- Pama Polda Metro Jaya periode 1993
- Wakapolsek Setiabudi periode 1997—1999
- Kapuskodalops Polres Gianyar periode 2001
- Kapolsek Kota Denpasar periode 2001—2003
- Kanit II/Psikotropika Polda Metro Jaya periode 2003—2005
- Kapolsek Metro Kebayoran Lama periode 2005—2006
- Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan periode 2006—2007
- Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan periode 2007—2008
- Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya periode 2010
- Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya periode 2011—2013
- Kapolres Lampung Utara periode 2013—2014
- Wadirreskrimum Polda Banten periode 2014—2015
- Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri periode 2015—2016
- Kapolresta Barelang periode 2016—2017
- Dirresnarkoba Polda Kepri periode 2017
- Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri periode 2017—2019
- Wadirtipideksus Bareskrim Polri periode 2019—2020
- Dirtipideksus Bareskrim Polri periode 2020—2021
- Sahlijemen Kapolri periode 2021—2022
- Kapolda Gorontalo periode 2022—2023
- Kapolda Lampung periode 2023—2025
Helmy Santika dan Penanganan Kasus Besar
Dalam perjalanan tugas, Helmy Santika pernah terlibat dalam penanganan sejumlah kasus besar.
Termasuk saat menjadi Kapolres Lampung Utara, Polda Lampung periode 2013-2014.
Ia mengambil kebijakan tembak di tempat bagi pelaku begal yang meresahkan.
Kebijakan tersebut cukup efektif menurunkan tingkat pencurian dengan kekerasan kendaraan bermotor di Lampung Utara.
- Ungkap asus pembunuhan Ryan Jombang tahun 2008
- Ungkap kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen tahun 2009
- Ungkap kasus suap PT Salmah Arowana Lestari tahun 2010
- Ungkap kasus pembunuhan bos PT.Sanex Steel tahun 2012
- Ungkap kasus pembunuhan William Lim tahun 2012
- Pemberantasan Begal Curanmor di wilayah Lampung Utara tahun 2013
- Ungkap kasus penculikan Warga Negara Malaysia Ling Ling di Kepulauan Riau tahun 2017
- Ungkap Kasus Pinjaman Online (Pinjol) tahun 2021