KETIK, BATU – Kalender event 2026 Kota Batu akan berisi 24 agenda kegiatan. Jumlah tersebut menurun jauh dari kalender event tahun 2025 yang mencapai 72 kegiatan.
Wali Kota Batu Nurochman membenarkan kalender event 2025 jumlah event lebih banyak. Namun karena adanya efisiensi anggaran dan penurunan dana Transfer ke Daerah (TKD) membuat menyusut di tahun 2026.
“Kalender event 2026 memang menurun cukup banyak. Tapi kami berkomitmen mengembangkan event-event ini, agar tetap memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, UMKM dan sektor akomodasi,” jelasnya saat peluncuran kalender event 2026 pada acara Batu Tourism Award 2025, Selasa 2 Desember 2025 malam.
Ia menegaskan, meski jumlahnya berkurang, event-event besar tetap dipertahankan, seperti Batu Art Flower Carnival, Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) dan beberapa ajang unggulan lain yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Kami membuka peluang kolaborasi dengan dunia usaha, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat untuk menambah jumlah event dan memperkuat dampak ekonominya," jelas pria yang akrab disapa Cak Nur itu.
Pengembangan pariwisata tidak bisa hanya bersandar pada APBD. Menurut Cak Nur, kolaborasi lintas sektor diperlukan agar Kota Batu tetap menjadi destinasi favorit dengan ragam event menarik sepanjang tahun.
“Seluruh stakeholder pariwisata dan seni budaya adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam menciptakan Kota Batu yang nyaman, hidup dan penuh daya tarik,” urainya.
Cak Nur menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan sebagai fondasi utama pariwisata Kota Batu. Ia mengajak seluruh pelaku wisata, komunitas budaya, serta dunia usaha untuk memastikan pertumbuhan pariwisata tidak mengorbankan kelestarian alam.
“Mencintai lingkungan itu kewajiban kita semua. Jangan sampai eksplorasi berubah menjadi eksploitasi. Tanpa lingkungan yang lestari, hawa yang sejuk, Kota Batu tidak ada bedanya dengan tempat lain,” tegasnya. (*)
