KETIK, HALMAHERA SELATAN – Di sebuah sudut Kota Ternate, di Sekolah Dasar Alkhairaat Kalumpang, tumbuh seorang anak lelaki yang kelak akan menapaki panggung besar sejarah Halmahera Selatan. Namanya Hasan Ali Bassam Kasuba—putra Maluku Utara yang lahir dan besar dengan napas pendidikan dan nilai-nilai kesederhanaan.
Tahun 2020 menjadi titik tolak. Bassam mendampingi Usman Sidik dalam kontestasi Pilkada Halmahera Selatan. Bukan sekadar pasangan politik, mereka ibarat dua saudara yang saling menguatkan. Hasilnya, kemenangan pun diraih, dan pada 24 Mei 2021, di Aula Nuku Kantor Gubernur, keduanya dilantik oleh KH. Abdul Gani Kasuba, Lc.
Takdir kemudian menulis babak baru. Pada 15 Desember 2023, setelah Bupati Usman Sidik berpulang ke Rahmatullah, Bassam resmi memikul amanah sebagai Bupati Halmahera Selatan. Ombak kritik, arus pro-kontra, dan terpaan isu tak bertanggung jawab datang silih berganti. Namun, Bassam memilih menakhodai kapal pemerintahan dengan kesabaran, kehati-hatian, dan langkah sederhana yang penuh makna.
Tahun 2024, sejarah kembali berputar. Bassam mencalonkan diri lagi sebagai Bupati—kali ini menggandeng Helmi Umar Muchsin, sosok yang dahulu pernah menjadi lawan di Pilkada 2020. Dari rival menjadi rekan seperjuangan, keduanya menjelma "duet harmoni Senyum Humanis" yang memenangkan hati rakyat dengan selisih suara telak, mengungguli tiga kontestan lainnya.
Pada 20 Februari 2025, halaman baru dibuka. Di dalam Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto melantik Bassam dan Helmi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan periode 2025–2030. Momen itu menjadi sorotan nasional, bahkan majalah Tempo menempatkannya di daftar trending topik.
Kini, Bassam dan Helmi menatap masa depan dengan visi agromaritim sebagai mercusuar pembangunan Halmahera Selatan. Dalam harmoni kebersamaan yang jarang dimiliki pasangan kepala daerah, mereka mulai memanen penghargaan provinsi dan nasional hanya dalam hitungan bulan.
Barakallahu Fii Umrik, Bupati Bassam.
Semoga Allah meneguhkan langkahmu sebagaimana Dia meneguhkan langkah Umar bin Khattab dalam keadilan, Shalahuddin Al-Ayyubi dalam keberanian, dan Utsman bin Affan dalam ketulusan. Karena pemimpin sejati adalah mereka yang memimpin dengan hati, bukan sekadar kursi.