KETIK, SURABAYA – Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai menegaskan Millenial Entrepreneur Award menjadi bentuk apresiasi sekaligus dorongan semangat bagi para siswa SMA peserta program Double Track.
“Agar mereka terinspirasi, baik yang masih sekolah maupun yang sudah lulus dan menjadi alumni,” ujar Aries saat ditemui di sela kegiatan di Graha ITS Surabaya, Rabu, 8 Oktober 2025.
Melalui program ini, para siswa SMA diberikan pelatihan keterampilan vokasi yang dapat langsung dikaitkan dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi).
“Kami berusaha semaksimal mungkin supaya mereka yang punya kompetensi vokasi bisa langsung terkoneksi dengan Dudi. Kalau sudah terkoneksi, berarti perjuangan kita lewat Double Track ini berhasil memberi semangat dan bukti bahwa pemerintah peduli membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Aries menambahkan, sejumlah siswa lulusan program Double Track kini telah sukses mengembangkan usaha masing-masing. Beberapa di antaranya bergerak di bidang tata rias, tata boga, dan multimedia dengan omzet yang menjanjikan.
“Yang tata rias, satu bulan bisa dapat penghasilan cukup karena banyak permintaan untuk wedding, karnaval, sampai wisuda. Tata boga juga luar biasa, produksi setiap hari bisa," tuturnya.
Berdasarkan data hingga Agustus 2025, total omzet yang dihasilkan dari seluruh program Double Track di Jawa Timur mencapai Rp4,4 miliar. Angka tersebut berasal dari 144 sekolah pelaksana program yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Aries memastikan program Double Track dan tentunya Millenial Entrepreneur Award akan terus dilanjutkan tahun depan.
“Pasti berlanjut, kecuali kalau memang nanti anggarannya tidak memungkinkan. Tapi kami akan berupaya memformulasikan supaya tetap jalan, karena program ini sangat luar biasa untuk mengurangi pengangguran, terutama di kalangan SMA yang sebelumnya tidak punya vokasi," tuturnya. (*)