KETIK, SURABAYA – Program SMA Double Track (SMA DT) yang telah menjadi ikon pendidikan vokasi di Jawa Timur semakin diminati. Dengan adanya SMA DT, para siswa setelah lulus diharapkan langsung bisa diterima dunia kerja dengan bekal keahlian tertentu.
Menurut Ketua Program SMA Double Track Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), M. Zainul Asrori menjelaskan, saat ini sebanyak 144 sekolah di Jawa Timur ikut program ini.
"Dengan total 1.600 kelompok usaha siswa (KUS) yang melibatkan 9.600 siswa," katanya saat ditemui Ketik di Graha ITS Surabaya pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Ia melanjutkan para siswa tersebut telah mengikuti program SMA DT sejak Januari hingga Desember 2025 yang terdiri dari berbagai bidang keterampilan, seperti tata boga, desain grafis, multimedia, tata busana, hingga digital marketing.
"Program SMA Double Track ini ditujukan untuk sekolah-sekolah yang 50 persen lebih, siswa yang tidak melanjutkan. Mungkin karena faktor ekonomi atau karena faktor geografis, atau faktor lain," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, M. Zainal Asrori yang juga menjadi ketua pelaksana Millenial Entrepreneur Award 2025 menjelaskan, acara MEA ini digelar untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada siswa, trainer, dan kepala sekolah.
"Ada banyak indikator yang akhirnya menguat kamii memilih sekolah tersebut mendapatkan penghargaan," terangnya.
Pihak penyelenggara, memberikan penghargaan yang terdiri dari 9 kategori, yaitu penghargaan alumni inspiratif, perencanaan dan pengembangan usaha siswa terbaik, layanan Double Track (DT) Mart unggulan, inovasi media pelatihan kreatif, bhakti karya doubel track, kolaborasi cipta kerja bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI), promosi produk unggulan, karya terbaik, dan merchandise spesial “Gerbang Baru Nusantara”.
Program SMA Double Track sendiri, kata M. Zainal Asrori sudah berjalan sejak 2018 hingga 2025. Menurutnya sudah banyak siswa-siswi yang menerima manfaatnya.
"Dari 7 tahun, total lulusan yang sudah mendapat pelatihan sekitar 69 ribu siswa," tuturnya. (*)