KETIK, MAGELANG – Kabar menggembirakan datang dari SMA Taruna Nusantara, salah satu sekolah unggulan yang dikenal mencetak calon pemimpin bangsa.
Mulai tahun depan, sekolah yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini akan kembali menghadirkan program pendidikan gratis dengan kuota penerimaan sebanyak 1.500 siswa baru.
Kebijakan ini disebut sebagai langkah mengembalikan marwah SMA TN seperti masa awal berdirinya, yakni memberikan akses pendidikan berkualitas tanpa biaya, terutama bagi putra-putri terbaik dari seluruh penjuru tanah air.
Alhamdulillah, terima kasih kepada lebih dari 24 ribu casis untuk antusiasmenya di dalam pensisru SMA TN. Selamat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Semoga dokumen sesuai yang disyaratkan dan terbaca dengan jelas," tulis akun X Pendaftaran SMA Taruna Nusantara @pensisruSMATN.
Dengan demikian, puluhan ribu calon siswa bersiap bersaing untuk mendapatkan sekitar 1.500 kursi.
Sebanyak 1.500 siswa baru itu nantinya ditempatkan di enam kampus SMA Taruna Nusantara, yakni Magelang (Jawa Tengah), Cimahi (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Pagar Alam (Sumatera Selatan), IKN (Kalimantan Timur), dan Langowan (Minahasa/Sulawesi Utara).
Berdasarkan jadwal yang diumumkan oleh Panitia Pensisru Tahun Ajaran 2026/2027, Seleksi Administrasi akan dilaksanakan pada 24 September hingga 13 Oktober 2025.
Dari jumlah 24.000 lebih itu, nantinya akan tersaring menjadi 10.000 calon siswa yang lolos seleksi administrasi. Sebanyak 10.000 calon siswa ini selanjutnya akan mengikuti proses panjang seleksi selama kurang lebih 6 bulan, untuk mendapatkan 1.500 kursi.
Sejarah Panjang SMA Taruna Nusantara
Didirikan pada 1990, SMA Taruna Nusantara sejak awal dikenal sebagai sekolah berasrama yang mengedepankan pendidikan holistik: akademik, fisik, mental, dan moral. Alumni sekolah ini telah banyak berkiprah di berbagai bidang, mulai dari militer, birokrasi, akademisi, hingga dunia usaha.
Kembalinya konsep sekolah gratis ini diharapkan bisa semakin memperkuat reputasi SMA TN sebagai kawah candradimuka generasi unggulan bangsa.
Seleksi Ketat Tetap Diterapkan
Meski kuota diperluas, pihak sekolah memastikan proses seleksi akan tetap ketat. Calon siswa harus melewati serangkaian tes akademik, psikotes, kesehatan, hingga tes wawancara. (*)