KETIK, TRENGGALEK – Ketua Pengurus Kabupaten Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pengkab Pelti) Trenggalek, Muyani menyebut jika optimalisasi pembinaan atlet bisa menjadi daya ungkit untuk mendongkrak prestasi atlet.
Hal ini disampaikan setelah melihat prestasi olahraga Trenggalek terjun bebas dan menjadi juru kunci pada Porprov 2025 beberapa waktu yang lalu.
"Secara pribadi saya cukup prihatin. Sehingga, perlu terobosan baru untuk mendongkrak prestasi. Salah satunya adalah pembinaan atlet harus dilakukan secara kontinyu," katanya kepada Ketik.com, Rabu 16 Oktober 2025.
Muyani menjelaskan, pembinaan atlet itu bisa dilakukan mulai dari sekolah-sekolah ataupun di internal cabang olahraga (cabor).
Sehingga, bakat yang dimiliki atlet tersebut bisa terpantau dan selanjutnya tinggal follow up. Apalagi untuk cabor yang tidak terlalu mahal biayanya dan lebih merakyat seperti atletik.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah perlunya kompetisi-kompetisi, baik melalui try out ke luar daerah ataupun di internal cabor tersebut.
"Seperti di cabor tenis, kita sering ikutkan adik-adik untuk ikut kompetisi di luar daerah. Apapun hasilnya, itu merupakan proses membentuk mental bertanding," jelasnya.
Ia juga berharap peran aktif Pemkab untuk terus mensupport para atlet Trenggalek agar terus berprestasi dan bisa membawa harum nama Trenggalek.
"Saya cukup mengapresiasi bonus yang diberikan Pemkab kepada atlet peraih medali, baik medali emas, perak dan medali perunggu," tandasnya.
Ketika disinggung terkait rencana pencalonan diri menjadi Ketua KONI untuk periode mendatang, ia enggan memberi jawaban secara detail, hanya saja ia menjelaskan bahwa waktunya masih lama.
"Apapun bisa terjadi. Sudahlah waktunya masih lama, sekitar 3 bulan lagi. Kan awal Januari Musorkablubnya, sabar ya!, "tandasnya.
Seperti diketahui, selain menjadi Ketua Pengkab Pelti Trenggalek, Muyani juga tercatat sebagai Wakil Ketua KONI Trenggalek hingga sekarang (*)
