KETIK, JAKARTA – Pemerintah Inggris bersiap mengevakuasi sekitar 300 anak-anak Palestina yang menderita sakit parah dari Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan medis intensif di negara tersebut. Rencana ini dilaporkan pertama kali oleh The Times dan diperkirakan akan diumumkan secara resmi dalam beberapa pekan mendatang.
Anak-anak tersebut akan diterima oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), yang menyediakan fasilitas medis lengkap untuk menangani kondisi kritis mereka. Langkah ini diambil sebagai respons atas krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, di mana akses terhadap layanan kesehatan terbatas akibat blokade dan konflik berkepanjangan.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan enam warga meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir, menambah total korban tewas menjadi 175 orang, 93 di antaranya anak-anak.
Israel melakukan pemblokadean total Gaza, mengakibatkan kelangkaan air, listrik, obat-obatan, dan makanan. Hingga kini, lebih dari 60.000 warga Palestina dan 1.500 warga Israel tewas dalam konflik ini.
Anak-anak menjadi kelompok paling rentan dalam konflik ini. Laporan PBB menyebutkan bahwa banyak dari mereka meninggal akibat kedinginan, kelaparan, dan penyakit akibat kondisi hidup yang buruk di kamp pengungsian.
Dewan Keamanan PBB akan menggelar sidang pada 5 Agustus 2025 untuk membahas krisis di Gaza.(*)