KETIK, JAKARTA – Pasar emas dunia mencatat tonggak sejarah baru. Harga emas di pasar futures Amerika Serikat telah menembus level psikologis US$4.000 per troy ounce, sementara harga spot juga terus mendekati angka tersebut.
Kenaikan tajam ini dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global.
Fenomena ini menandai fase baru bagi pasar emas internasional dan membuka peluang refleksi bagi para investor, termasuk generasi muda Indonesia, untuk memahami kembali peran emas sebagai aset pelindung nilai.
Momentum harga emas yang menyentuh level historis ini menjadi penanda penting dalam lanskap ekonomi global. Di masa ketika banyak negara menghadapi tekanan geopolitik dan inflasi, emas kembali menjadi aset yang dilirik banyak pihak untuk menjaga kestabilan portofolio keuangan.
Salah satu pelaku industri emas digital di Indonesia, Lakuemas, menilai kondisi ini sebagai peluang untuk memperluas akses kepemilikan emas bagi masyarakat.
Melalui platform digital, masyarakat dapat membeli emas dalam jumlah kecil dan menyimpannya secara aman tanpa perlu memegang bentuk fisik.
Brand Manager Lakuemas Esther Napitupulu menyatakan harga emas di US$4.000 adalah penegasan bahwa emas adalah aset safe haven yang nilainya teruji.
Menurutnya, anak muda sekarang punya peluang besar untuk menjadi bagian dari momentum emas global ini.
"Jika generasi sebelumnya menyimpan emas secara fisik di lemari, generasi sekarang bisa menyimpannya secara digital lewat Lakuemas, yang cepat, aman, dan bisa dicairkan kapanpun, dengan investasi mulai dari Rp50 ribu," terangnya pada Kamis 16 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa langkah investasi kecil semacam ini dapat menjadi pintu awal bagi generasi muda dalam membangun kesadaran finansial jangka panjang.
“Kami ingin menegaskan bahwa emas digital Lakuemas merupakan langkah cerdas dan strategis masa depan. Saat harga emas mencetak rekor baru, saatnya generasi muda bertindak," paparnya.
Ia menegaskan Lakuemas memastikan bahwa proteksi kekayaan itu bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, memungkinkan mereka membangun legacy finansial sejak dini,” tutupnya.
Selain memudahkan transaksi, platform investasi digital dinilai relevan dengan gaya hidup modern yang serba cepat. Pengguna dapat membeli, menjual, atau mencairkan emas secara daring tanpa kerumitan penyimpanan fisik.
Emas sendiri telah lama dikenal sebagai aset yang tangguh terhadap inflasi. Nilainya cenderung meningkat seiring kenaikan biaya hidup dan tetap stabil saat pasar keuangan mengalami gejolak.
Selain memberikan perlindungan terhadap risiko ekonomi, emas juga menawarkan likuiditas tinggi dan kemampuan mempertahankan nilai jangka panjang.
Di Indonesia, Lakuemas tercatat telah resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sejak 8 Februari 2022.
Platform ini merupakan bagian dari ekosistem emas dan berlian di bawah Central Mega Kencana (CMK), yang dikenal memiliki pengalaman panjang dalam industri logam mulia.
Fenomena kenaikan harga emas ini menjadi pengingat bahwa aset tradisional seperti emas tetap memiliki peran penting dalam strategi investasi modern.
Di tengah tren digitalisasi keuangan, kepemilikan emas baik secara fisik maupun digital terus menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjaga nilai kekayaan di masa depan. (*)
