KETIK, JAKARTA – Festival Budaya dan Kuliner Indonesia yang digelar di Duluth, Georgia, pada 9 November 2025 menarik perhatian ratusan warga, baik masyarakat Indonesia yang tinggal di Georgia maupun penduduk lokal Amerika. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Muslim Indonesia Atlanta (IKMIA) dengan dukungan berbagai organisasi komunitas Indonesia lainnya.
Kekompakan diaspora Indonesia terlihat dari antusiasme mereka dalam mempromosikan budaya Nusantara melalui ragam kuliner, tarian tradisional, musik, produk UMKM, hingga presentasi budaya yang disiapkan oleh tim KJRI Houston, Texas.
Konsul Jenderal RI Houston, Ourina Ritonga, menjelaskan kepada Konsul Jenderal Belanda bahwa kekayaan budaya Indonesia berbeda dari negara Asia lainnya karena memiliki ratusan suku bangsa. Setiap suku memiliki tarian, makanan, pakaian, dan adat yang khas.
“KJRI Houston sangat bahagia dapat menampilkan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional. Datang dari Texas membawa gamelan, wayang golek, kebaya, batik, dan berbagai benda budaya lainnya,” ujar Ourina.
Konsul Jenderal Belanda, Jacob Veerman, mengaku sangat akrab dengan budaya Indonesia dan merasa acara ini sangat berkesan. Ia menikmati sajian tari dan kuliner Nusantara yang disajikan. Veerman juga mengungkapkan sering berkunjung ke Indonesia saat bertugas di Filipina.
Wakil Konsul Jenderal Jepang, Miho Kurashima, juga menyampaikan kegembiraannya. Acara tersebut merupakan pengalaman pertamanya menghadiri festival budaya Indonesia.
“Saya sangat terkesan, terutama saat bermain angklung bersama para pengunjung,” ujarnya.
Wali Kota Duluth Puji Keramahan Indonesia
Wali Kota Duluth, Greg Whitlock, yang hadir untuk pertama kalinya pada acara budaya Indonesia, mengatakan festival ini membuka wawasannya.
“Budaya Indonesia unik dan berbeda dari budaya Asia lainnya. Masyarakatnya sangat ramah, dan makanannya luar biasa enak. Saya bahkan menghabiskan sambal yang disajikan,” ujarnya sambil bercanda. Ia berharap suatu hari dapat berkunjung langsung ke Indonesia.
Konsul Jenderal Houston Ourina Ritonga dengan peserta VIP dan penyanyi Rey Wowor Graham. (Foto: Maria/Ketik)
Sejumlah anggota komunitas Indonesia juga hadir, termasuk Robert Susanto dari Keluarga Katolik Indonesia (KKI) Atlanta dan Hanna Raharjo dari Gereja The Rock.
Ketua IKMIA, Agus Etika, mengungkapkan bahwa organisasi tersebut berdiri pada 2004 dan diresmikan sebagai organisasi keagamaan pada 2011. IKMIA aktif memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Amerika, khususnya wilayah Atlanta.
“Tahun lalu kami mengadakan pertunjukan pakaian dan produk tradisional Indonesia. Tahun ini kami menggabungkan unsur tradisional dan modern, terutama pada pertunjukan tari,” jelas Agus.
Kuliner Nusantara dan Produk UMKM Ramaikan Festival
Para pelaku usaha Indonesia ikut meramaikan festival dengan menjual martabak, pastel, lemper ayam, dendeng balado, sayur lodeh, jajanan pasar, hingga kopi Nusantara dan wedang jahe. Ada pula pedagang yang menyediakan kain batik, busana muslimah, dan ragam kain tradisional.
Beberapa pemilik bisnis lokal turut menyumbangkan dukungan, salah satunya Astuti Bieri, pemilik toko bunga Woodstock, yang menyiapkan rangkaian bunga untuk dekorasi acara.
Festival juga mendapat dukungan dari Direktur Seni dan Hiburan Indonesian Association of Florida (IAF), Rey Wowor Graham, yang tampil membawakan sejumlah lagu. Grup tari Putri Mandalika dari Florida turut mempersembahkan tarian daerah.
Acara ditutup meriah dengan tarian poco-poco dan tabola bale yang dipimpin oleh anak-anak Indonesia setempat, yang mengajak penonton ikut menari bersama di panggung. (*)
