KETIK, JOMBANG – Ambrolnya Tugu Selamat Datang Jombang di Kecamatan Bandarkedungmulyo mengungkap persoalan serius dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Jombang.
Sejumlah fakta teknis di lapangan menunjukkan adanya kelemahan mendasar yang diduga menjadi penyebab utama robohnya bagian atas tugu bernilai Rp1 miliar tersebut.
Berikut rangkuman fakta di balik ambrolnya tugu Jombang yang kini tengah menjadi sorotan.
1. Struktur Atas Gunakan Besi Hollow
Hasil pengecekan teknis mengungkap rangka bagian atas tugu Jombang menggunakan besi hollow. Material ini lazim dipakai untuk konstruksi ringan dan dinilai tidak ideal sebagai elemen utama bangunan vertikal yang harus menahan beban ornamen serta tekanan angin.Penggunaan besi hollow membuat struktur rentan terhadap gaya horizontal, terutama saat hujan disertai angin kencang.
2. Beban ACP Tidak Diimbangi Kekuatan Struktur
Bagian puncak tugu selamat datang Jombang dilapisi Aluminium Composite Panel (ACP) dan ornamen besi ukir. Namun, beban tambahan tersebut tidak diikuti penguatan struktur yang memadai.Kondisi ini menciptakan titik lemah di bagian atas tugu, sehingga mudah mengalami kegagalan konstruksi saat menerima tekanan angin.
3. Tidak Ditemukan Sistem Pengaku atau Bracing
Di lapangan, tidak ditemukan adanya penguatan tambahan berupa bracing atau pengaku silang. Padahal, bangunan vertikal dengan ketinggian tertentu wajib memiliki sistem penguat untuk menjaga stabilitas.Ketiadaan bracing memperbesar risiko deformasi struktur hingga menyebabkan ambrolnya bagian atas tugu Jombang.
4. Angin Bukan Penyebab Utama
Meski kejadian berlangsung saat hujan dan angin kencang, bangunan lain di sekitar lokasi termasuk menara masjid tidak mengalami kerusakan. Fakta ini menguatkan dugaan bahwa faktor angin bukan penyebab utama, melainkan hanya pemicu dari lemahnya sistem konstruksi tugu selamat datang di Jombang.
5. Usia Bangunan Masih Sangat Baru
Tugu Jombang tersebut diketahui belum genap satu bulan selesai dibangun saat insiden terjadi. Secara teknis, bangunan baru seharusnya masih dalam kondisi optimal dan belum mengalami penurunan kualitas material.Kondisi ini memunculkan pertanyaan serius terkait kualitas perencanaan, pemilihan material, hingga pelaksanaan teknis proyek.
6. DPRD Jombang Tegaskan Ada Kesalahan Konstruksi
Ketua Komisi C DPRD Jombang, M Zahrul Jihad, menegaskan bahwa ambrolnya tugu Jombang mengindikasikan persoalan serius, baik dari sisi konstruksi maupun material, terlebih proyek tersebut dibiayai dari anggaran negara.
Komisi C DPRD Jombang juga membuka peluang rekomendasi blacklist terhadap kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas jika perbaikan tidak segera dilakukan. (*)
