KETIK, PALEMBANG – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Region 4 Palembang terus memperkuat komitmennya dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga Juli 2025, BRI Region 4 Palembang telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp3,811 miliar.
Penyaluran KUR ini menunjukkan peran penting BRI sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Regional CEO BRI Office Palembang, Luthfi lskandar, menyampaikan bahwa sebagian besar KUR disalurkan ke sektor pertanian dan perkebunan, mencapai Rp2,567 miliar atau sekitar 64 persen dari total penyaluran.
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan tulang punggung perekonomian di wilayah Palembang, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung. Dengan adanya akses permodalan yang mudah, para pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan kapasitas bisnis mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing ekonomi daerah.
"Ini menunjukkan upaya nyata BRI dalam mendukung perekonomian masyarakat di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung melalui penyaluran pendanaan usaha," ujar Luthfi.
Pada tahun 2024, BRI Region 4 Palembang mencatat penyaluran KUR sebesar Rp7,556 miliar, yang menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 73 persen dibandingkan tahun 2023.
Luthfi juga menambahkan bahwa dukungan BRI tidak hanya terbatas pada pendanaan. Perusahaan juga memberikan pendampingan, pemberdayaan usaha, dan edukasi finansial agar para debitur dapat mengelola bisnis mereka secara berkelanjutan.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya. Kami juga terus mengedukasi pelaku usaha untuk melek digital dan memanfaatkan platform-platform penjualan online sehingga bisa mendorong kapasitas usaha dan bisa naik kelas," tegasnya.
Dengan strategi yang berfokus pada sektor produktif, BRI Region 4 Palembang optimis dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat dan menjawab tantangan pembangunan inklusif di tingkat lokal.(*)