Dosen Sosiologi FISIP UB Jalani Program Sabbatical Leave di University of Queensland Australia

3 Oktober 2025 16:59 3 Okt 2025 16:59

Thumbnail Dosen Sosiologi  FISIP UB Jalani Program Sabbatical Leave di University of Queensland Australia
Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Siti Kholifah, S.Sos., M.Si., Ph.D saat berdiskusi dengan Prof. Katrina Lee-Koo, pakar studi gender dan keamanan internasional (Foto: Dok. Siti Kholifah)

KETIK, JAKARTA – Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Siti Kholifah, S.Sos., M.Si., Ph.D melaksanakan program sabbatical leave di University of Queensland (UQ), Australia.

Program sabbatical leave ini berlangsung selama sebulan sejak 11 September hingga 10 Oktober 2025, sebagai wujud kemitraan strategis antara kedua universitas dalam pengembangan riset dan publikasi.

Dosen FISIP UB, Siti Kholifah berkolaborasi dengan School of Political Science and International Studies (POLSIS) UQ yang dipimpin Prof. Katrina Lee-Koo, pakar studi gender dan keamanan internasional.

Program sabbatical leave ini merupakan upaya penguatan jaringan riset internasional, serta peningkatan kualitas publikasi internasional UB dan memperkuat posisi universitas dalam riset isu-isu sosial global, khususnya terkait gender dan perlindungan anak.

"Program ini merupakan implementasi dari IKU 3 tentang Dosen Berkegiatan di Luar Kampus dan penguatan kerja sama dengan universitas bereputasi internasional," ungkap Siti Kholifah, Jumat, 3 Oktober 2025.

Foto Focus Group Discussion (FGD) dengan tim peneliti UQ  (Foto: Dok. Siti Kholifah)Focus Group Discussion (FGD) dengan tim peneliti UQ (Foto: Dok. Siti Kholifah)

Sederet kegiatan digelar meliputi workshop metodologi feminis, kemudian Focus Group Discussion (FGD) dengan tim peneliti UQ tentang perkawinan anak.

Adapula diskusi dengan dosen dan mahasiswa UQ mengenai isu-isu feminis kontemporer. Serta pendalaman literatur melalui akses perpustakaan UQ. 

“Kami berdiskusi mendalam tentang temuan lapangan terkait dengan perkawinan anak, berbagi metodologi penelitian feminist, dan merancang hasil riset di jurnal internasional bereputasi,” lanjutnya.

Prof. Katrina Lee-Koo, Kepala School of Political Science and International Studies (POLSIS) UQ, dan Dr. Melissa Johnston menjadi mitra utama dalam riset kolaboratif ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Brawijaya Australia Dosen FISIP