Dari Dapur Roti ke Omzet, Ainon Buktikan Pelatihan PT BEL Bisa Ubah Hobi Jadi Cuan

14 Agustus 2025 12:00 14 Agt 2025 12:00

Thumbnail Dari Dapur Roti ke Omzet, Ainon Buktikan Pelatihan PT BEL Bisa Ubah Hobi Jadi Cuan
Menurut Departemen Head CSR PT BEL, Agussalim melihat proses pembuatan roti di dapur Ainon Mardiah di Desa Krueng Ceuko, Nagan Raya, Kamis, 14 Agustus 2025. (Foto: Debas/Ketik)

KETIK, BANDA ACEH – Semerbak Aroma Roti di Dapur Ainon, Pelatihan PT BEL Ubah Hobi Jadi Cuan

Siang itu, dapur rumah sederhana milik Ainon Mardiah di Desa Krueng Ceuko, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh dipenuhi aroma roti hangat. Di atas tikar anyaman, puluhan roti manis dan roti isi tersusun rapi, siap diantar ke kios-kios langganannya. Sesekali, Ainon memeriksa kemasan, memastikan setiap roti terlihat menarik.

Sebelumnya, pemandangan seperti ini belum pernah ada. Ainon yang hanya ibu rumah tangga dan suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka membesarkan dua anak di tengah penghasilan yang tak menentu. Bahkan pasang surut ekonomi juga sempat dirasakan keluarga ini.

“Rezeki yang tak menentu. Kami hidup seadanya,” kenang Ainon, Kamis, 14 Agustus 2025.

Hobi membuat roti awalnya hanya menjadi pelipur penat. Hingga Juli 2024 lalu, ia terpilih bersama 15 peserta lainnya untuk mengikuti pelatihan pembuatan kue dan roti yang diadakan PT Bara Energi Lestari (BEL).

Selama kurang lebih 20 hari, ia belajar teknik membuat adonan yang tepat, proses fermentasi, memanggang dengan suhu ideal, hingga strategi pemasaran dan manajemen usaha kecil. Dari hobinya membuat kue dan mengikuti pelatihan dari PT BEL, kini  Ainon menyulapnya menjadi cuan dan pundi-pundi keuntungan.

“Dulu bikin roti hanya untuk keluarga. Setelah pelatihan, saya mengerti cara menghitung modal, menentukan harga jual, dan membuat kemasan yang menarik. Rasanya seperti dibukakan jalan baru,” ujarnya.

Kini, usaha roti yang ia jalankan dari rumah mampu menghasilkan pendapatan kotor harian sekitar Rp700 ribu. Ia memasok roti ke berbagai kios di Kecamatan Beutong, Seunagan Timur dan sekitarnya. Keuntungan yang stabil membuatnya mampu membeli sebuah mobil untuk operasional pengantaran roti, sesuatu yang dulu tidak pernah ia bayangkan.

Tidak hanya itu, dari usahanya tersebut Ainon kini sudah mampu membuka lapangan pekerjaan. Setidaknya, ia mempekerjakan satu orang karyawan untuk membantu proses produksi dan pengantaran roti.

"Saya bersyukur, sekarang bukan cuma membantu keluarga sendiri, tapi juga bisa memberi pekerjaan untuk orang lain,” tuturnya.

Bagi Ainon, usaha ini adalah langkah besar. Ia tak hanya membantu keuangan keluarga, tapi juga memberi rasa percaya diri yang baru.

“Kalau dulu saya takut gagal, sekarang saya yakin. Dari hobi ternyata bisa lahir rezeki,” ujarnya sambil tersenyum, sesekali melirik anak bungsunya yang bermain di ruang tamu.

Ia pun bercita-cita membuka toko roti sendiri suatu hari nanti, agar bisa mempekerjakan orang lain dan berbagi rezeki. “Saya ingin usaha ini bermanfaat, bukan hanya untuk keluarga kami, tapi juga orang lain,” tambahnya.

Di tengah persaingan hidup yang kian berat, kisah Ainon menjadi pengingat bahwa peluang bisa datang dari hal sederhana, bahkan dari hobi yang selama ini hanya tersimpan di dapur rumah.

Menurut Departemen Head CSR PT BEL, Agussalim, program pelatihan pembuatan kue dan roti yang dilaksanakan perusahaan dengan mengandeng Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Aceh ini memang dirancang untuk mengubah keterampilan menjadi sumber pendapatan. 

“Kami ingin membantu masyarakat yang punya minat di bidang kuliner untuk mandiri secara ekonomi. Melalui pelatihan ini, kami tidak hanya mengajarkan resep, tapi juga mindset kewirausahaan, pengelolaan usaha, dan strategi pemasaran. Harapannya, peserta seperti Ibu Ainon bisa menjadi inspirasi bagi lingkungannya,” jelasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

PT BEL Bara Energi Lestari Aceh Nagan Raya Roti Ainon Mardiah Krueng Ceuko