KETIK, LUMAJANG – Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati menilai, ara pensiunan memiliki tiga kekuatan strategis yang tidak tergantikan: pengalaman, kebijaksanaan, dan jejaring sosial. Tiga pilar ini tidak hanya menjadi bekal pribadi, tetapi juga modal sosial yang sangat berharga untuk membimbing generasi muda, memperkuat persatuan, dan menjaga nilai-nilai luhur masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) dalam pengajian rutin Paguyuban Pensiunan PNS Wal Ashri Kabupaten Lumajang, yang digelar di Warung Makan Bedjo, Desa Serbet Kecamatan Sumbersuko, Rabu, 13 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Bunda Indah juga menegaskan bahwa pengabdian tidak berhenti saat masa kerja usai. Justru di masa pensiun, para mantan aparatur memiliki ruang luas untuk memanfaatkan kekuatan yang mereka miliki demi kepentingan masyarakat.
“Pengalaman adalah guru terbaik. Puluhan tahun pengabdian telah mengajarkan banyak hal, dari cara menyelesaikan persoalan hingga menjaga integritas di tengah tantangan,” ujar Bunda Indah.
Ia melanjutkan, kebijaksanaan adalah buah dari perjalanan panjang yang penuh ujian. Para pensiunan, katanya, dapat menjadi penengah dan pemberi nasihat yang mencerahkan di tengah perbedaan pendapat.
Tak kalah penting, jejaring sosial yang terbentuk selama masa aktif bekerja menjadi modal untuk menghubungkan banyak pihak. “Jejaring ini bisa menjadi jembatan emas bagi kerja sama lintas sektor, mulai dari pendidikan, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi,” jelasnya.
Bunda Indah mengajak seluruh anggota paguyuban untuk terus aktif terlibat dalam kegiatan pembinaan generasi muda, menghidupkan nilai gotong royong, serta menjadi teladan dalam disiplin dan komitmen terhadap tugas.
Selain memberikan motivasi, Bupati juga memaparkan sejumlah program Pemkab Lumajang yang berpihak pada kesejahteraan warga, termasuk para pensiunan. Beberapa di antaranya adalah program melahirkan gratis, layanan puskesmas tanpa biaya, pemberian permakanan untuk anak yatim di panti asuhan, serta santunan harian bagi lansia kurang mampu.
“Semua ini adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk memastikan kebutuhan dasar, terutama kesehatan dan gizi, terpenuhi bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
Acara pengajian diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah. Kehangatan yang tercipta antara Bupati dan para anggota paguyuban mencerminkan ikatan emosional yang kuat antara pemerintah daerah dan mereka yang pernah mengabdikan diri untuk Lumajang.
“Pengalaman, kebijaksanaan, dan jejaring sosial adalah warisan yang tidak ternilai. Jadikanlah itu sebagai cahaya yang menuntun langkah generasi berikutnya,” pungkasnya.
