KETIK, PROBOLINGGO – Lalu lintas di jalur pantura Pajarakan–Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, lumpuh total selama hampir empat jam, Minggu 19 Oktober 2025. Ribuan santri memadati jalan untuk menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD setempat.
Aksi tersebut tak hanya diikuti para santri, tetapi juga dihadiri puluhan gus dan kiai. Bahkan Bupati Probolinggo, Gus dr. M. Haris, bersama Wakil Bupati, Ra Fahmi AHZ, turut bergabung dalam barisan massa yang memadati jalan.
Berdasarkan pantauan Ketik.com, massa bergerak dari Lapangan Pajarakan menuju Gedung DPRD. Di garis depan, iring-iringan massa dipimpin Kiai Ebid Asnawi, yang biasa disapa kiai keren.
Di barisan depan massa aksi, tampak Gubernur LSM LIRA Jawa Timur, Samsuddin, memimpin orasi dan memberi komando hingga ke halaman Gedung DPRD Probolinggo.
Tak hanya itu, Bupati Probolinggo, Gus Haris, juga turut menyampaikan orasinya di hadapan ribuan santri yang memadati lokasi.
Foto : Atiq Ali Rahbini Kiai Keren (Kiai Ebid Asnawi) berada di atas truk bersama Gubernur LSM LIRA Samsudin, Minggu, 19 Oktober 2025
Usai berorasi, Gus Haris menjelaskan bahwa kehadirannya bersama Wakil Bupati Ra Fahmi AHZ merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap gerakan para santri.
"Tema yang diusung para santri bukanlah narasi kebencian. Mereka datang bukan untuk membuat gaduh. Tapi mengingatkan kita semua, agar lebih beradab dalam memanfaatkan ruang publik," ujarnya kepada wartawan.
Sementara itu, Koordinator aksi sekaligus Ketua PCNU Kraksaan, KH Hafidzul Hakim Noer, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi damai. Ia menegaskan, aksi ini digelar sebagai bentuk kritik terhadap tayangan Expose Uncensored di Trans7.
"Kami para santri merasa kecewa, karena tayangan itu melanggar UU tentang penyiaran, karena merendahkan nilai sosial budaya dan nilai keagamaan yang sudah menjadi ideologi pesantren," katanya.