KETIK, PROBOLINGGO – Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jatim, Mahdi, mengapresiasi kolaborasi DPC HKTI Kabupaten Probolinggo dengan pemerintah kabupaten setempat. Terutama capaian stabilisasi harga tembakau 2025, yang menembus Rp65.000 per kilogram.
Hal diungkapkannya saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Pengurus DPC HKTI Kabupaten Probolinggo di Rumah Makan Masada, Karanggeger, Pajarakan, Sabtu, 20 Desember 2025.
"Berkat kerjasama pemerintah daerah (bupati) dan HKTI, harga tembakau bisa selamat, tembus Rp65.000 per kilo. Kalaupun ada yang merugi, itu disebabkan karena faktor cuaca hujan," ujar Mahdi.
Padahal, saat musim tembakau di bulan Agustus sampai November 2025 lalu, sudah berembus isu harga tembakau akan anjlok.
"Petani sudah resah, tapi alhamdulillah berkat kolaborasi kerja yang baik, pengawalan yang ketat, akhirnya petani bisa terlindungi," ujarnya.
Menurut Mahdi, persoalan tembakau ini bisa dijadikan komoditas politik untuk men-downgrade pemerintah daerah.
"Andaikan harga anjlok, pasti bupatinya yang disalahkan. Padahal, bupati sudah bekerja maksimal, ungkapnya.
"Itulah psikologi sosial, jika sudah tidak suka, maka apapun yang dilakukan maka tidak akan pernah disukai. Karenanya, ini tugas kita semua, untuk menjelaskan kepada masyarakat, tentang peran pemerintah yang sudah bekerja membela masyarakat," tandas Mahdi.(*)
