KETIK, SURABAYA – Bencana banjir terjadi di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo dan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat hingga mengakibatkan ratusan keluarga terdampak.
Demikian data yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada laporan periode Senin, 15 September 2025 pukul 07.00 WIB hingga Selasa, 16 September 2025 pukul 07.00 WIB.
Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Selasa, banjir tersebut sebagai bencana baru, sedangkan di Provinsi Bali dan Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, merupakan pemutakhiran data yang penanganannya masih berlangsung hingga hari ini.
Banjir yang melanda Kabupaten Boalemo dipicu hujan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur pada Minggu, 14 September sejak pukul 13.00 WITA sehingga menyebabkan banjir di Kecamatan Wonosari.
Sekitar pukul 16.00 WITA, air meluap dan menggenangi pemukiman warga di Desa Jati Mulya dan Desa Harapan dengan ketinggian mencapai satu meter.
Banjir tersebut berdampak langsung pada ratusan kepala keluarga dan mengakibatkan kerugian material cukup besar.
“Sebanyak 122 Kepala Keluarga (KK) atau 390 jiwa terdampak banjir,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Rinciannya, di Desa Jati Mulya terdapat 71 KK atau 213 jiwa dan di Desa Harapan sebanyak 51 KK atau 177 jiwa. Kerugian material juga cukup signifikan, yakni tercatat 115 unit rumah terendam, terdiri dari 71 unit di Desa Jati Mulya dan 44 unit di Desa Harapan.
BPBD Kabupaten Boalemo bersama berbagai pihak langsung melakukan langkah penanganan darurat. Termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait, aparat kecamatan, serta pemerintah desa setempat untuk melakukan pendataan lebih lanjut terhadap korban maupun infrastruktur terdampak.
“TNI, Polri, serta masyarakat turut terlibat dalam upaya penanganan darurat, termasuk membantu evakuasi warga serta menjaga keamanan di lokasi banjir,” ucap dia.
Setelah upaya penanganan darurat dilakukan, kondisi banjir berangsur surut dan warga mulai melakukan pembersihan lingkungan.
BPBD Kabupaten Boalemo bersama unsur terkait terus melakukan monitoring serta memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak dapat segera terpenuhi.
Di sisi lain, bencana banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Bogor yang dipicu hujan intensitas tinggi Minggu , 14 September pukul 21.00 WIB.
Kondisi ini diperparah dengan adanya penyempitan di hilir aliran Sungai Rengas yang mengakibatkan air meluap dan masuk ke permukiman warga.
Banjir terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Parung tepatnya di Desa Warujaya, serta Kecamatan Gunung Sindur di Desa Cibinong.
Meski jumlah warga terdampak lebih sedikit dibanding Boalemo, banjir di Kabupaten Bogor tetap menimbulkan kerugian pada permukiman dan infrastruktur.
Peristiwa tersebut berdampak pada 20 KK atau 60 jiwa, dengan total 20 unit rumah dan 1 akses jalan terdampak banjir.
Kendati demikian, tidak ada laporan korban jiwa dan akses jalan yang sempat terganggu kini telah kembali bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. (*)