KETIK, PROBOLINGGO – H-3 jelang konfercab PCNU Kraksaan, muncul draft surat rekomendasi tim ahwa (ahlul halli wal aqdi) yang diedarkan ke kalangan pengurus syuriah MWC NU. Tim ini memiliki tugas strategis, menunjuk Rais Syuriah di konfercab.
Meski sempat memunculkan polemik, Namun, panitia dan pengurus harian PCNU tetap memastikan pelaksanaan konfercab akan berlangsung jujur adil dan transparan.
Informasi yang diperoleh Ketik, dalam draf rekomendasi ada lima nama kiai yang direkomendasi menjadi tim ahwa di antaranya, KH Munir Cholili, KH Wasik Hannan, KH Sakdullah, KH Muhammad Ghazali Bahar, KH Abdullah Mahmud.
Sekretaris Tanfidiyah PCNU Kraksaan Ustadz H. Fauzan kepada Ketik, mengakui draf itu bukanlah penggiringan, tetapi memang dikeluarkan oleh PCNU dan itu tidak melanggar ketentuan AD/ART maupun peraturan perkumpulan (Perkum).
"PCNU memiliki hak menyarankan Ahwa kepada MWC. Hasil evaluasi kami, beliau-beliau itu (draf tim Ahwa), selama ini aktif di struktural dan sering turun ke jam'iyah sampai tingkat ranting. Maka kami sekadar menyarankan. Namun, usulan itu bukan pemaksaan kehendak. Diikuti boleh, tidak diikuti juga boleh," ujar Ustaz H. Fauzan kepada ketik, Rabu, 10 September 2025.
Dikatakan, pelaksanaan konfercab akan berjalan jujur, adil dan transparan. "Kami pastikan tidak akan ada permainan. Semua berjalan sesuai perkum, AD/ART dan peraturan organisasi," tegas H. Fauzan.
Secara terpisah, Ketua Organizing Commitee (OC) Konfercab PCNU, Taufik ketika dikonfirmasi Ketik, menjelaskan pelaksanaan konfercab sudah siap 90 persen.
"Kami fokus di akomodasi tempat, konsumsi dan keamanan lokasi," katanya singkat.(*)