KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar acara lelang amal untuk membantu korban bencana alam di Sumatra. Pada kegiatan tersebut, Unesa melelang sejumlah barang milik para atlet.
Barang-barang yang dilelang antara lain jersey bertanda tangan Shin Tae-yong, raket milik Leani Ratri Oktila—peraih medali emas Paralympic Tokyo 2020 dan Paris 2024—serta jersey milik Marselino Ferdinan dan Rachmat Irianto, berikut barang berharga milik civitas akademika dan pimpinan Unesa.
Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko, menuturkan bahwa bencana banjir di Sumatra dan sekitarnya harus menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, selain menggelar lelang, Unesa juga memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya hidup (living cost) bagi mahasiswa yang terdampak bencana tersebut.
“Kami berdoa bersama, menggalang dana, dan melelang barang serta produk Unesa yang hasilnya akan diserahkan kepada para korban bencana di Sumatra,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Dwi Cahyo menyampaikan bahwa hasil lelang dan penggalangan dana mencapai sekitar Rp148 juta. Jumlah tersebut berasal dari donasi civitas akademika dan hasil lelang barang serta produk Unesa.
Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS), Mutimmatul Faidah, menambahkan bahwa Unesa telah melakukan pemetaan mahasiswa asal Sumatra. Menurutnya, terdapat sekitar 458 mahasiswa dari wilayah tersebut, dan sekitar 63 di antaranya berasal dari daerah yang terdampak langsung bencana banjir.
Sebagai informasi, selain memberikan keringanan UKT hingga lulus dan biaya hidup, Unesa juga menyediakan pendampingan psikologis bagi mahasiswa terdampak.
“Kami memberikan penguatan psikologis, psikososial, konseling, dan dukungan spiritual sesuai kebutuhan mereka,” ucap guru besar ilmu keislaman bidang tata rias Unesa itu.
Acara lelang amal digelar pada Senin, 8 Desember 2025, di Auditorium Rektorat Kampus II Lidah Wetan, Surabaya.
Seluruh hasil penggalangan dana akan disalurkan oleh Unesa melalui SMCC-PPIS, yang akan berangkat ke daerah terdampak bencana pada 10 Desember 2025. Tim tersebut telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan kementerian terkait. (*)
