Al Khoziny Berduka, Ahmad Soleh Siaga! Kisah Inspiratif Relawan Pemulasaran Jenazah 24 Jam

7 Oktober 2025 17:59 7 Okt 2025 17:59

Thumbnail Al Khoziny Berduka, Ahmad Soleh Siaga! Kisah Inspiratif Relawan Pemulasaran Jenazah 24 Jam
Ahmad Soleh dan temannya dari relawan sedang menunggu jenazah untuk dimandikan dan dikafani sebelum diserahkan ke keluarga. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Seorang pria paruh baya dengan peci berwarna hitam tampak sibuk di depan Gedung Kompartemen Dokpol, Kompleks Rumah Sakit Bhayangkara di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Sejak pagi ia menantikan kedatangan petugas membawa jenazah korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk.

Namanya Ahmad Soleh, seorang modin sekaligus relawan yang dengan ikhlas membantu melakukan pemulasaran jenazah korban Ponpes Al Khoziny sebelum diserahkan kepada keluarga.

Rasa ikhlasnya itu terlihat dari keringat di dahinya yang mulai bercucuran karena panasnya Kota Pahlawan tak ia risaukan. Sebaliknya, Ahmad Soleh sigap memberikan yang terbaik untuk jenazah.

Bersama seorang rekannya, Ahmad Soleh hilir mudik, keluar masuk ruang jenazah. "Kami melakukan pemulasaran jenazah mulai dari memandikan, mengafani hingga menyolatkan jenazah yang sudah teridentifikasi," katanya saat ditemui di lokasi.

Foto Ahmad Soleh relawan pemulasaran jenazah siap 24 jam memandikan hingga mengkafani jenazah korban Ponpes Al Khoziny. (Foto: Fitra/Ketik)Ahmad Soleh relawan pemulasaran jenazah siap 24 jam memandikan hingga mengkafani jenazah korban Ponpes Al Khoziny. (Foto: Fitra/Ketik)

Tugas mulianya itu sudah dilakukan sudah selama empat hari ini, 24 jam nonstop. Menyesuaikan hasil identifikasi yang dikeluarkan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

"Iya memang, kami sejak pagi sudah harus siap," tegasnya. Maka dari itu, Ahmad Soleh dan satu rekannya, sejak pagi sudah menyenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Ia melanjutkan, pada saat melakukan pemulasaran jenazah, banyak tantangan yang dihadapi, seperti penyesuaian kondisi tubuh korban di mana ketika tiba di Rumah Sakit Bhayangkara banyak yang sudah rusak dan membusuk.

"Dilakukan seperlunya, sekadar menghilangkan debu dan kotoran dari jenazah. Dalam kondisi tertentu, proses memandikan jenazah tidak diwajibkan seperti pada jenazah utuh pada umumnya," lanjutnya.

Bagi  dia, tugasnya bukan sekadar kerja, tapi lebih dari itu, yaitu panggilan hati, panggilan iman sebagai seorang Muslim. "Kami akan terus siap kapanpun dibutuhkan. Ini bukan sekadar tugas, tapi ibadah," tutupnya dengan suara bergetar.

Bangunan Musholla Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin sore, 29 September 2025 ambruk. Saat itu, sedang dilakukan shalat ashar berjamaan oleh ratusan santri. Tim SAR Gabungan juga telah mengevakuasi para korban, mulai yang selamat hingga meninggal dunia. Seluruh jenazah juga telah berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ponpes Al Khoziny pemulasaran jenazah RS Bhayangkara Ahmad Soleh jenazah Al Khoziny