Kemenag dan Kemenko PMK Berkunjung ke Ponpes Al Khoziny, Cek Rekonstruksi Bangunan

17 November 2025 18:31 17 Nov 2025 18:31

Thumbnail Kemenag dan Kemenko PMK Berkunjung ke Ponpes Al Khoziny, Cek Rekonstruksi Bangunan
Perwakilan Kementerian Agama bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo pada Kamis, 13 November 2025. (Foto: Humas Kemenag Jatim)

KETIK, SURABAYA – Kementerian Agama bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo pada Kamis, 13 November 2025.

Kunjungan tersebut dilakukan pihak pemerintah dalam rangka mengecek lokasi rekonstruksi bangunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk pada bulan lalu.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Basnang Said menyampaikan, kegiatan belajar dan mengaji di Ponpes Al Khoziny telah kembali berjalan.

“Alhamdulillah setelah kejadian ambruknya ponpes, saat ini proses mengaji, belajar mengajar sudah berjalan kembali,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.

Lanjutnya, peristiwa bangunan ambruk di Ponpes Al Khoziny menjadi momentum bagi pemerintah untuk semakin memperhatikan keberadaan pesantren di Indonesia.

“Kejadian ini berdampak pada keseriusan pemerintah dalam memperhatikan pesantren yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, mereka juga membahas pembangunan gedung baru yang akan digunakan kegiatan pembelajaran. Pembangunan diarahkan pada penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, aman, dan sesuai standar teknis pendidikan keagamaan.

“Keselamatan dan kenyamanan santri adalah hal yang utama. Seluruh proses pembangunan harus memenuhi ketentuan perencanaan, perizinan, dan standar konstruksi yang berlaku,” tegasnya.

Sementara itu dalam proses rekonstruksi, Kemenko PMK dan Kementerian PUPR akan berperan dalam pengawalan perizinan bangunan, pembangunan gedung sesuai standar, serta pemenuhan persyaratan administratif lainnya, agar hasilnya dapat berfungsi optimal dan berkelanjutan.

“Ke depan, Ditjen Pesantren tidak akan menintervensi sistem pembelajaran di ponpes. Fokus kami adalah memperkuat sarana dan prasarana, sementara metode dan model pembelajaran sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing pesantren,” jelasnya.

Kemenag juga sedang menyiapkan beasiswa bagi santri untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang teknik sipil, kedokteran, keperawatan, dan manajemen.

“Harapannya, setelah lulus para santri dapat kembali ke ponpes dan mengimplementasikan ilmunya untuk kemajuan pesantren,” ujarnya. 

Program tersebut dilaksanakan melalui kerja sama Kemenag dengan sejumlah perguruan tinggi dengan melibatkan pesantren-pesantren dalam pengiriman santri lulusan terbaiknya.

Sebagai informasi, selain Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Basnang Said. Turut hadir pula Kepala Subdirektorat Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning Yusi Damayanti, Kepala Kemenag Kabupaten Sidoarjo Mufi Imron Rosyadi, serta Ketua Tim Pondok Pesantren dan Kesetaraan pada Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Jawa Timur Shirotol Mustaqim di Ponpes Al Khoziny. (*)

Tombol Google News

Tags:

Al Khoziny Ponpes Al Khoziny kemenang Jatim PUPR Al Khoziny Sidoarjo