Aktivis 98 Jatim Desak Aksi Damai, Tak Ingin Hanya Menguntungkan Segelintir Elit Penguasa

1 September 2025 17:11 1 Sep 2025 17:11

Thumbnail Aktivis 98 Jatim Desak Aksi Damai, Tak Ingin Hanya Menguntungkan Segelintir Elit Penguasa
Press Conference Aktivis 98 di Surabaya, 1 September 2025. (Foto: Shinta Miranda/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Gelombang demonstrasi yang terus terjadi di berbagai daerah dan berujung ricuh membuat Aktivis ‘98 Jawa Timur angkat bicara.

Mereka mengingatkan bahwa penyampaian pendapat tetap harus menjunjung semangat damai dan tidak berujung pada aksi anarkis.

Perwakilan Aktivis ‘98 Jatim, Trio Marpaung, menyoroti bagaimana aksi yang awalnya menuntut pembubaran DPR pada 25 Agustus lalu berubah menjadi kerusuhan setelah insiden kecelakaan yang menimpa seorang pengemudi ojek online.

"Sangat mengutuk keras adanya kekerasan baik dari pihak aparat yang represif hingga jatuhnya penjarahan yang telah melukai hakikat demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat," jelasnya saat Konferensi Pers pada Senin 1 September 2025.

Ia mengingatkan semua pihak agar tetap rasional dan tidak mudah terprovokasi, tak hanya itu pihak aparat juga tidak melakukan tindakan represif pada massa.

Selain menyerukan demonstrasi damai, Aktivis ‘98 Jatim juga meluncurkan Sepuluh Tuntutan Rakyat (Sepultura). Isinya mulai dari desakan pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor, hukuman mati bagi koruptor, pembatalan kenaikan pajak dan penurunan harga sembako, hingga reshuffle kabinet dan pergantian pejabat strategis seperti Kapolri, Mendagri, dan Menkeu.

Tak hanya mengkritik pemerintah, mereka juga tegas menolak aksi vandalisme dan penjarahan yang mencoreng perjuangan rakyat.

"Tidak ingin kebijakan-kebijakan hanya menguntungkan segelintir elit kekuasaan khususnya di DPR RI," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

demonstrasi Aktivis 98 Trio Marpaung demonstrasi Surabaya DPR Demo DPR Surabaya