Zumenart Ubah Pameran Lukis Anak-Anak Jadi Permainan Monopoli, Hadir di Hotel Shalimar Malang

26 Juli 2025 13:51 26 Jul 2025 13:51

Thumbnail Zumenart Ubah Pameran Lukis Anak-Anak Jadi Permainan Monopoli, Hadir di Hotel Shalimar Malang
Lukisan karya anak-anak yang dipamerkan oleh Zumaenart di Hotel Shalimar Malang, 26 Juli 2025. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Sebanyak 60 lukisan karya anak-anak dengan rentang usia 5-17 tahun dipamerkan dalam Tong-Tong Night Market Hotel Shalimar, Malang. Karya yang mengusung konsep Bangga Indonesia itu, diubah menjadi permainan monopoli oleh Zumenart. 

Public Relation Zumenart, Yoga Devian menjelaskan permainan monopoli merupakan wadah yang tepat untuk merangkum karya dari anak-anak. Selain itu, melalui permainan tersebut, anak-anak dapat mengisi waktu luang bersama teman maupun keluarga.

"Karya yang dipamerkan oleh anak-anak ini kami kemas juga dalam permainan monopoli. Ada 60 karya yang dipamerkan dan nanti monopoli itu bisa digunakan untuk bermain dan mengisi waktu luang," ujarnya, Sabtu 26 Juli 2025.

Cara tersebut juga untuk memberikan validasi dan apresiasi terhadap potensi melukis yang dimiliki. Melalui permainan monopoli dan tema pameran yang diambil, menjadi wadah untuk memperkenalkan keragaman budaya di Indonesia.

"Kami berfikir Indonesia ini banyak sekali budaya, dan salah satunya dituturkan, diceritakan turun temurun. Bagi Zumenart, penting menceritakan bahwa Indonesia itu luas, 38 provinsi semua punya ciri khas," lanjutnya.

Anak-anak juga dilatih untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi. Oleh karena itu, karya-karya tersebut tak hanya dipamerkan, namun juga sebagai charity sebagai dukungan pada Yayasan Asmorobangun yang terus melestarikan kerajinan Topeng Malangan. 

"Di sini ada 22 karya lukis akrilik, 8 karya digital, 12 karya lukis goache, dan 18 karya lukis watercolor. Karya-karya ini telah melewati proses kuratorial bersama Pak Agus Kucing," katanya.

Pameran sendiri dilaksanakan hingga 30 Juli 2025 mendatang dan menjadi satu kesatuan dengan Tong-Tong Market di Hotel Shalimar, Malang. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat juga memberikan apresiasi terhadap karya-karya tersebut.

"Banyak anak-anak yang melukis budaya di Indonesia. Apalagi sekarang mereka cenderung tergradasi dengan budaya luar. Jadi ini ajang kita mengajarkan budaya kepada anak-anak," ucap Wahyu.

Menurutnya, anak-anak dapat mengetahui kisah dari budaya yang mereka tuangkan dalam lukisan. Dengan demikian diharapkan timbul kesadaran dan perhatian anak-anak terhadap budaya Indonesia.

"Mereka akan tahu dengan menggambar itu bagaimana story, budaya di negara. Timbul perhatian dan kesadaran dari mereka. Kita tidak ingin besok 2045 Indonesia Emas malah anak-anak tidak tahu budaya sendiri," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Zumenart pameran lukisan lukisan anak-anak permainan monopoli Bangga Indonesia Hotel Shalimar Kota Malang