KETIK, MADIUN – Aloon-aloon Kota Madiun menunjukkan wajah barunya. Terlihat penataan yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Terdapat bangunan miniatur Monumen Nasional (Monas) seperti di Ibukota di dalamnya. Terbaru, tulisan akrilik neon box besar terpampang di muka halaman Aloon-aloon Kota Madiun.
Namun, di balik itu semua terdapat beribu-ribu harapan di dalamnya. Para pedagang kaki lima (PKL) serta juru parkir (jukir) yang menggantungkan hidupnya berharap agar aloon-aloon ramai seperti dulu.
"Sekarang semenjak ada Pahlawan Street Center (PSC), di sini pengunjung menurun drastis mas. Hanya mengandalkan langganan. Apalagi, setelah pemugaran ini jualannya agak ke belakang jadi tidak begitu terlihat oleh pengunjung," ujar penjual minuman segar ketika diwawancarai pada Minggu, 21 September 2025.
Senada, penjual makanan yang berjualan di lokasi Aloon-aloon Kota Madiun juga mengeluhkan kondisi terkini. Ia mengaku bingung setelah pemugaran, penataan tempat jualan dinilai simpang siur.
"Dulu sebelum dibongkar katanya disuruh menunggu hingga selesai. Sampai saya libur hingga 2 Minggu. Tapi, setelah pengerjaan selesai kata petugas tidak boleh maju ke depan. Sekarang mau ndak mau harus agak ke belakang mas jualannya. Mau gimana lagi mas pendapatan saya juga hasil dari jualan ini," terangnya.
Jukir yang bertugas di kawasan Aloon-aloon Kota Madiun juga mengeluhkan sepinya pengunjung. "Sekarang aloon-aloon pengunjungnya tidak kayak dulu, semenjak ada PSC pengunjung disini berkurang. Apalagi hari biasa bisa dihitung jari. Sekarang hanya bisa mengandalkan malam minggu," tukasnya.
Wajah baru aloon-aloon Kota Madiun telah dipoles sedemikian rupa. Semoga dengan polesan wajah baru tersebut dapat menjadi salah satu jujugan para wisatawan yang berkunjung ke Kota Madiun. Sehingga dapat mengubah perekonomian bagi para pedagang dan pekerja yang menggantungkan nasibnya di kawasan aloon-aloon Kota Madiun. (*)