Wabup Halsel Helmi Umar Muchsin Tutup Gebyar Berbahasa Bacan, Pelestarian Budaya Jadi Prioritas

19 September 2025 22:29 19 Sep 2025 22:29

Thumbnail Wabup Halsel Helmi Umar Muchsin Tutup Gebyar Berbahasa Bacan, Pelestarian Budaya Jadi Prioritas
Helmi Umar Muchsin menyampaikan sambutan Jumat 19 September 2025 (Foto: Mursal/Ketik)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Malam penutupan Gebyar Berbahasa Bacan berlangsung meriah pada Jumat 19 September 2025 di Lapangan Merdeka Labuha.

Acara yang digagas Hugos Entertainment bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) itu resmi ditutup oleh Wakil Bupati ( Wabup) Halsel, Helmi Umar Muchsin, ditandai dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba.

Di balik kemeriahan, terselip pesan mendalam tentang pentingnya menjaga warisan bahasa Bacan sebagai identitas budaya. 

Foto Jojo Suraham salah salah satu penggiat literasi Budaya ikut serta membagikan Hadiah kepada pemenang Lomab (Foto: Mursal/Ketik)Jojo Suraham salah salah satu penggiat literasi Budaya ikut serta membagikan Hadiah kepada pemenang Lomba (Foto: Mursal/Ketik)

Helmi dalam sambutan menuturkan, bahasa leluhur Bacan bukan sekadar alat komunikasi, melainkan jati diri yang mesti dijaga di tengah arus zaman.

Menurutnya, ada indikator sederhana untuk mengukur keberlanjutan bahasa Bacan. Apakah masih dominan digunakan dalam pergaulan sehari-hari, termasuk dalam komunikasi melalui gawai, atau justru mulai kalah oleh bahasa lain. 

“Perlu keseimbangan. Event seperti ini dan kurikulum muatan lokal di sekolah menjadi jalan menjaga keberlangsungan bahasa Bacan,” ungkap Helmi.

Dia juga menekankan, sikap masyarakat terhadap bahasa Bacan adalah kunci. Jika masyarakat masih menjadikannya kebanggaan, maka bahasa itu akan terus hidup. Namun, tanpa pendokumentasian yang baik, terutama dalam era digital, warisan ini bisa tergerus. 

“Inilah tugas kita bersama, menjaga warisan luhur ini dengan kolaborasi pemerintah, akademisi, dan masyarakat,” kata Helmi.

Ia juga mengingatkan bahwa bahasa Bacan lahir dari ijtihad leluhur yang penuh kebijaksanaan. Karena itu, pelestariannya perlu dasar hukum dan kebijakan yang jelas, agar bisa diintegrasikan dalam perencanaan pendidikan dan budaya di Halmahera Selatan.

“Kajian akademisi penting sebagai bahan referensi, khususnya bagi Dinas Pendidikan untuk merumuskan program pelestarian bahasa Bacan,” tambahnya.

Foto Foto bersama Panita Camat Bacan dan seluruh unsur Pemerintah Daerah Serta Warga Bacan yang diturut serta dalam penutupan Gebyar Bernahasa Bacan (Foto: Mursal/Ketik)Foto bersama Panita Camat Bacan dan seluruh unsur Pemerintah Daerah Serta Warga Bacan yang diturut serta dalam penutupan Gebyar Bernahasa Bacan (Foto: Mursal/Ketik)

Helmi tak lupa menyinggung sisi sejarah dan budaya Kesultanan Bacan yang masih minim referensi bagi dirinya. Ia berharap semua pihak memberi perhatian, karena akulturasi budaya dan pengaruh zaman sering membuat generasi muda merasa rendah diri menggunakan bahasa Bacan. Padahal, bahasa ini adalah simbol kebanggaan sub-etnik yang mesti dijunjung tinggi.

Di akhir sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi kepada para pemenang lomba, panitia, Balai Bahasa Maluku Utara, serta seluruh masyarakat Bacan yang hadir. Ia menutup sambutan dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Diujung sambutan Helmi kemudian lantang melafalkan Bahasa Bacan yang berarti Perbiasakan Bahasa Bacan dalam Kehidupan Sehari-hari agar tidak hilang ditelan Zaman.

“Malar Tasasari Babacang De Kehidupangta Ka Cece Lengit Italang Zaman," pungkas Helmi Umar Muchsin.

 

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin Wakil Bupati Penutupan Gebyar Bernahasa Bacan Maluku Utara