KETIK, MALANG – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Malang (Unisma) turut serta mengawal isu lingkungan ke dunia internasional. Upaya tersebut dilakukan melalui The 1st International Conference on Biological Technology for Sustainable Nature (IC-BioTEStA).
Dalam konferensi internasional bioteknologi itu, menggandeng pembicara dari enam kampus bergengsi dunia. Mulai dari Monash University Australia, University of Lorraine Prancis, Kaohsiung Medical University Taiwan, University of Manchaster Inggris, King's College London, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan juga Unisma.
Rektor Unisma, Prof. Junaidi, menjelaskan bahwa konferensi yang digelar secara hybrid itu menjadi komitmen kampus terhadap pelestarian lingkungan. Komitmen tersebut juga tertuang dalam penandatanganan MoU antara Unisma dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI.
"Pada Juli lalu, Pak Menteri mengundang 42 rektor terpilih se-Indonesia untuk MoU supaya perguruan tinggi mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian alam. Sehingga implementasi dari mou kita mulai dengan penyelenggaraan konferensi internasional ini," ujarnya, Sabtu, 20 September 2025.
Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, turut hadir secara daring. Ia menekankan bahwa keanekaragaman hayati di setiap daerah harus dimaksimalkan dan dimanfaatkan pada setiap sektor.
Arahan tersebut juga telah diimplementasikan oleh Unisma melalui dua fakultas yang ada, FMIPA dan Fakultas Kedokteran. Prof. Junaidi menjelaskan bahwa pada Prodi Biologi, mahasiswa telah diajarkan keanekaragaman hayati dan upaya konservasi.
"Kemudian di Fakultas Kedokteran, Prodi Kedokteran itu ciri khasnya terkait dengan biodiversity sehingga misalnya penelitian mahasiswa banyak terkait dengan tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kesehatan, dan lainnya," lanjutnya.
Sementara itu, Ahmad Syauqi selaku Ketua Pelaksana menjelaskan terdapat 50 partisipan yang mengirimkan abstrak pada konferensi tersebut setelah upaya kurasi oleh Komite Ilmiah.
"Sebelum terpilih 50 abstrak ada sekitar 55 abstrak. Beberapa subjeknya belum jelas, hasil dari penelitian masih belum bisa diungkapkan sehingga hanya sampai metode atau penjelasan singkat," ujarnya.
Dosen-dosen Unisma khususnya dari FMIPA, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan dan Fakultas Teknik pun telah didorong untuk berpartisipasi dalam pengiriman abstrak.
"Oleh Pak Rektor para dosen sudah diimbau untuk berpartisipasi. Imbauan tersebut sudah maksimal untuk teman-teman sejawat dosen (yang berpartisipasi)," tutupnya. (*)